Menurut saya, guru yang  berhasil adalah guru yang mampu menyampaikan pelajaran kehidupan kepada siswanya. Dan guru yang mengajarkan kehidupan tidak harus pintar, tetapi ia harus bijaksana. Guru yang bijak selalu bisa memahami murid-muridnya dengan baik, sehingga perbedaan karakter mereka tidak menjadi masalah yang menyusahkan. Kecintaan guru kepada murid-muridnya , serta pengabdian yang tulus kepada pendidikan pasti menjadikan seorang guru itu  sebagai inspirasi bagi guru yang lain.Â
Dalam citra ideal saya, begitulah seharusnya guru. Seorang yang merepresentasikan dirinya sebagai pendidik yang mendedikasikan hidup  untuk masa depan yang lebih baik.  Sebab, hanya guru  yang berdedikasi sajalah yang dapat membantu suatu bangsa bergerak maju.  Â
Ketika guru tidak menjalankan perannya dengan baik, maka proses pendidikan  tidak akan dapat berjalan dengan efektif, dan dengan demikian tujuan pendidikan oun tidak akan tercapai. Ketika pendidikan gagal mencapai tujuannya, dengan sendirinya manusia  juga gagal menjadi lebih baik. Sebab tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik dalam seluruh aspeknya.  Â
Menjadi guru teladan adalah idaman. Dan setiap hal yang diidamkan oleh banyak orang  pasti membutuhkan perjuangan yang berat untuk mendapatkannya. Sudah menjadi keniscayaan pula bahwa segala perjuangan akan berujung pada kebahagiaan  dan kepuasan batin. Nah, perjuangan menjadi guru teladan  juga menjanjikan buah yang manis, sebagaimana  perjuangan menaati perintah Tuhan  serta menjauhi segala larangan-Nya menjanjikan kenikmatan surga.
Pertama, Sedikit masalah banyak prestasi
Keteladanan lahir dari sebuah pengakuan sekaligus kekaguman. Guru teladan adalah sosok yang diakui memiliki kepribadian yang memikat sekaligus kinerjanya baik. Dua hal inilah yang membuat semau orang merasa terpikat dan menambatkan hati kepadanya.Â
Guru harus mengupayakan agar semua  hati muridnya tertawan kepadanya. Dan ini akan sangat mudah dilakukan jika guru sudah menjadi sosok teladan yang bisa menguasai diri anak. Guru dihargai dan dihormati serta disegani , bukan ditakuti. Murid merasa senang dekat namun tetap memiliki rasa hormat kepadanya.Â
Dengan kondisi demikian, tentunya guru tidak lagi terjebak pada banyaknya masalah yang muncul akibat  akibat dari sulitnya para murid menaati aturan. Sebab, kebanyakan murid sudah menaruh hormat  dan segan terhadap gurunya sehingga setiap peraturan dan instruksi akan mudah untuk dilaksanakan di lapangan. Suasana seperti ini berimbas  kepada tumbuhnya berbagai macam prestasi.Â
Kedua, Disegani teman
Respon yang diberikan rekan kerja jika kinerja guru dinilai sangat baik adalah  rasa hormat  dan segan juga. Rekan guru akan merasa puas karena kebanyakan drai kebutuhan mereka terlayani dengan baik.Â