Membuang Puntung Rokok pada Tempatnya Belum Jadi Budaya.
Saya kira kita semua sudah akrab dengan pemandangan ini : Seorang perokok dengan santainya mengisap rokoknya, ketika sudah pada isapan terakhirnya maka tibalah saatnya untuk membuang puntung rokoknya.Â
Dia tanpa merasa bersalah, santai saja membuang puntung rokoknya di mana saja. Apakah itu di selokan, di taman atau bahkan di pinggir jalan. Â
Saya pernah mendengarkan cerita petugas kebersihan taman di kota saya yang sangat mengeluhkan kurangnya kesadaran perokok membuang puntung rokoknya. Sampah dominan yang beliau sapu adalah puntung rokok. Mungkin keluhan seperti ini  juga dirasakan pihak lain, misalnya pengelola cafe-cafe. Yang juga kewalahan dengan sampah puntung rokok yang setiap hari dibersihkan.Â
Pemandangan ini mungkin juga akrab bagi kita. Ada saja orang dengan santainya merokok di dalam bus kota. Membuang puntung rokoknya lewat jendela tanpa merasa bersalah.Â
Dan hal seperti ini yang membuat saya terkadang menjadi malas saat akan memakai jasa angkutan/bus kota. Mendingan memakai aplikasi moda online saja.Â
Inilah gambaran di sekitar kita, bagaimana perokok tidak punya kesadaran akan pentingnya kebersihan kota. Anggapan mereka bumi ini adalah asbak rokoknya. Belum membudaya membuang sampah pada tempatnya. Padahal sudah seharusnya kebersihan itu bukan menjadi pilihan saja melainkan menjadi sebuah keharusan. Â
Tentu kita masih mengingat berita viral : Suporter Jepang yang pungut puntung rokok yang berserakan di perhelatan akbar  Asian Games 2018.Â
Hampir semua orang memuji pembukaan Asian Games 2018 yang diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu ( 19/8/2018). Mulai dari panggung yang spektakuler, penampilan ribuan penari, dan ratusan pemusik yang telah membuat opening akbar begitu meriahnya.Â
Namun di balik kemeriahan itu, ada satu hal yang berhasil " menampar " masyarakat Indonesia. Di saat masyarakat membuang puntung rokok sembarangan, ternyata suporter Jepang melakukan hal mulia, memunguti puntung -puntung rokok yang berserakan.Â