Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumi Kita

23 September 2021   10:22 Diperbarui: 23 September 2021   10:29 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bumi. Sumber gambar: pixabay.com

Bumi mengambil waktu untuk berkaca 

Masih tetap menemukan fakta wajah  dan realita rupa  

Dari kaca yang jujur dan wajar bersuara

Wajah nya tiada berseri 

Paras nya tidak beraura lagi

Dan bumi berduka

Bumi juga terluka.

Bumi mengingat manusia,flora juga fauna

Yang masih akan tetap selalu bersamanya hingga akhir masa

Bumi merasa hanya flora dan fauna yang mengerti akan kegundahan nya

Mereka memberi kecerian dihatinya

Mereka juga menghiburkan jiwanya

Walau semakin hari bumi merasa ;

Kicauan desiran dan pekikan mulai jarang mengusik hari harinya..

Manusia yang dia tahu insan mulia

Kini sudah beranjak dari hakekatnya

Mereka kehilangan kearifannya

Menjadi buas merampas sesama

Perilaku tak beda dengan fauna

Bumi masih merasakan sakitnya dipermainkan

Selalu menjadi arena perlombaan insan

Semua...

Memperebutkan kuasa atas dirinya

Menguras isi perutnya

Mengiris kulitnya

Dan masih juga mengikis tulang belulangnya

Semua..

Tidak perduli kekeringannya

Tak mau tahu kegersangannya

Tak mau pusing akan kematiannya

Dan bumi  bersedih

Bumi juga menangis

Tuan puan berhentilah

Apakah sampai bumi menjerit marah?

Tak takut kah kita angkara murkanya?

Tuan puan berkacalah seperti bumi yang memberikan waktu berkaca

Lihatlah wajah bumi kita 

Lihatlah wajah wajah kita

Dan hati kita resahlah

Kiranya jiwa kita  gundahlah

Semoga nurani kita pekalah

Supaya bumi kita kembali bersuka....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun