Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mural dalam Konteks Keindahan Lingkungan

21 Agustus 2021   14:50 Diperbarui: 21 Agustus 2021   15:00 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokpri | Mural Taman Kanak -Kanak

Berbicara tentang mural yang belakangan menjadi pembahasan fenomenal, membawa saya pada peristiwa 2 tahun yang lalu. Peristiwa saat mendaftarkan putri saya ke sekolah Taman Kanak-Kanak ( TK ) pilihannya. Banyak sekolah TK  di daerah tempat tinggal saya. Ada yang lokasinya dekat  rumah dan ada yang lumayan jauh lah. Sebelum putri saya menjatuhkan pilihannya pada TK ini, saya ,istri dan dia berkeliling loh survei sejumlah lokasi TK.   

Nama Sekolah TK nya adalah TK Yayasan Kemala Bhayangkari VI Kota Pematangsiantar. TK dibawah naungan kepolisian Ri. TK yang lokasinya cukup jauh dari rumah saya. Dengan sepeda motor sekitar 15 - 20 menit. Namun jarak bukan menjadi penghalang saat anak sudah suka dan semangat untuk bersekolah di sana.

" Kenapa mau bersekolah di sini sayang " ? Begitu pertanyaanku pada putriku.

" Karena sekolahnya cantik, luas dan banyak wahana permainannya Pa. Lihatlah lukisan-lukisan di temboknya Pa, Cantik sekali kan"!. Begitulah jawaban tegas nya saat menentukan pilihannya.

Memang apa yang disampaikan putri ku benar adanya. TK ini full seni mural di setiap dinding - dinding kelas dan tembok - temboknya.  Lokasinya indah menambah suasana nyaman bahkan mungkin spot berfoto tidak kalah dengan taman. Karena nilai estetika yang tinggi , visualisasi mural menjadi berdampak positif membuat putri saya tertarik/antusias dan mau berlama-lama di sana. Begitulah setidaknya yang saya rasakan saat itu.

Mural Taman Kanak-Kanak sumber gambar : dokpri
Mural Taman Kanak-Kanak sumber gambar : dokpri

Dan saya memperoleh pelajaran, selain memiliki nilai estetika yang dapat memperindah lokasi (sekolah), mural juga merupakan salah salah satu media yang efektif dalam menyampaikan sebuah pesan. 

Karena mural  dapat digunakan masyarakat sebagai media untuk menyalurkan aspirasi . Melalui mural  sosialisasi yang dilakukan lebih komunikatif untuk masuk ke ruang publik. 

Fungsi Sosial Mural

 Semua karya seni selalu memiliki keterkaitan dengan masyarakat, karena karya itu diciptakan untuk penghayat (pengamat ). Meskipun karya itu di buat semata-mata untuk si pembuatnya, namun tentunya tak dapat dipungkiri bahwa di balik itu semua si seniman (pencipta) mengharapkan adanya sesuatu dari masyarakat akan menerimanya dengan rasa kagum dan mengapresiasikannya. 

Dalam mengapresiasi sesuatu karya seni tak lepas dari relativisme, bergantung pada acuan dalam hal ini pengamat. Jadi tentunya masalah ini perlu mendapat perhatian. Bahwa mural akan di persepsi oleh para pengamat dengan cara pandang berbeda-beda. Karena pengamat - pengamat itu memiliki latar belakang yang tidak sama. Sehingga persepsi yang terbentuk dari stimulan yang di tangkap  dalam suasana ruang yang sama juga bisa berbeda.  Lebih dari itu, pesan dari seniman mural hampir bisa di pastikan tidak akan utuh di tangkap oleh pengamat.   

Pada dasarnya peranan seniman adalah menyampaikan nilai-nilai (values) baik dalam konteks fungsional maupun konteks budaya secara luas. Tentunya  hasil rancangan seniman hendaknya memiliki daya tarik. Dewasa ini fenomena mural dalam desain memperoleh perhatian yang besar, dianggap sebagai salah satu faktor daya tarik untuk para penikmat seperti pengalaman putri saya tadi. 

Mural dan Keindahan Lingkungan  Kota

 Ketika mural dihubungkan dengan keindahan lingkungan, maka tentunya mural ini di harapkan mampu membawa dampak yang cukup besar pada perkembangan kota. Perkembangan mural dapat di hubungkan dengan memperindah sudut pandang kota "yang hilang " akibat padatnya penggunaan jalan raya. Lingkungan kota sudah tidak seimbang karena penebangan pohon yang sebelumnya berguna sebagai paru-paru kota. Akibatnya kota semakin panas dan tingkat polusi tinggi. Hal inilah yang dapat di maksimalkan oleh mural yang menawarkan alternatif  bagi mata untuk menangkap kesan estetik yang mana ketika hal itu tidak ditemukan pada bangunan kota atau pun papan iklan. 

Artinya dengan kehadiran mural , minimal mata sudah menjadi indra yang dapat menikmati keindahan kota yang di hiasi dengan bermacam-macam imajinasi yang tergambar dalam mural. 

Mural yang di visualisasikan di ruang publik tentunya harus sejalan dengan keadaan lingkungan dan kebudayaan kota. Dan tetap mengacu pada tema-tema yang mempertimbangkan segi estetis dan segi etis. 

Dari segi estetis, mural di lihat mulai dari segi pewarnaan yang  enak di pandang mata saat melintasi area mural tersebut., figur-figur yang di tampilkan berkesan humor cerdas, motif-motif dekoratif yang dihadirkan   kaya kesan estetis. juga komposisi gambar yang seimbang. 

 Dari segi etis, mural dapat memberi pesan (dari gambar yang dihasilkan) secara langsung orang yang melihat  gambar sadar akan pentingnya pesan itu. Sehingga tujuan mural tercapai dilihat dari nilai penting yang mudah di pahami oleh masyarakat.

Melalui mural pada ruang publik akan tercipta suasana nyaman,tentram pada masyarakat. Maka dalam hal ini tentunya pemerintah punya peran penting dalam  mpublik,sehingga pemerintah diharapkan harus mampu merangkul para seniman mural dan bekerja sama dalam menata dan memperindah ruang publik.

Salam  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun