Memiliki Segitiga KerjaÂ
"Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas"Â adalah segitiga kerja. Pilih mana?
Seorang guru sejatinya harus memiliki segitiga kerja itu, mengapa? Karena di antara ketiganya komponen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Guru tidak bisa memiliki satu di antara tiga komponen tersebut, tetapi segitiga kerja harus dimiliki semua.Â
Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, tidak hanya pikiran dan tenaga yang kita keluarkan. Melainkan ada kata hati yang harus kita ikuti. Kata hati dapat menentukan bagaimana kualitas tenaga dan pikiran yang kita keluarkan.Â
Segitiga kerja dapat maksimal diterapkan jika di mulai dari pembiasaan setiap hari. Berikut ini adalah langkah-langkah kebiasaan ( habbit ) yang dapat dilakukan oleh guru :
Pertama, Mereview pencapaian dan detail merencanakan persiapan.
Guru akan bertindak berdasarkan informasi dan proses yang sudah berhasil atau yang kurang berhasil bagi dirinya. Melakukan review dan memperbaiki proses yang kurang berhasil. Tujuan ditetapkan dengan perincian tahapan perencanaan matang.
Kedua, Membuat skala prioritas.
Melakukan identifikasi dan fokus pada tugas -tugas yang penting dan memiliki waktu mendesak. Guru perlu mencatat supaya membantu fokus. Guru harus mengatakan " tidak " untuk tugas -tugas yang tidak penting dan tidak mendesak. Ingatlah, bahwa guru yang produktif memiliki work life balance.Â
Ketiga, Mengatur pekerjaan dengan sebaik-baiknya.Â
Guru produktif akan paham akan kekuatan dan kelemahannya. Dia akan memiliki alur kerja dan dapat menyederhanakan proses. dengan tepat.