Mohon tunggu...
Iqbal Dharmastia
Iqbal Dharmastia Mohon Tunggu... -

aku bukan sorang penulis yg berimajinasi tinggi yg membuat karyanya dengan beribu kata kata manis dan kalimat kalimat yang romantis,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelayanan Kesehatan Bukan Untuk Warga Miskin

26 Juli 2011   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang Bulan Agustus dimana yang kita tahu Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan Indonesia,Lalu apa benar jika Negaranya sudah merdeka maka rakyatnya pun ikut merdeka? Jawabannya tanya saja pada diri anda masing masing, Menjelang bulan kemerdekaan si penulis akan mengangkat sebuah  kisah yang terjadi seminggu kemarin tentang seorang  warga miskin yang belum merasakan kemerdekaan negaranya sendiri terutama kemerdekaan dalam mendapatkan kesehatan ( layanan kesehatan maksudnya). Dari zaman dulu nasib seorang GAKIN ( warga miskin ) memang selalu di nomor dua kan,bahkan no tiga,empat,lima,dst dalam segala hal contoh kecilnya dalam pelayanan kesehatan, sebut saja Wawan pria paruh baya ini bertemu si penulis di sebuah rumah sakit daerah Bogor yaitu RS'XXXXX' (sengaja si penulis sensor takut terjadi kasus seperti mbak Prita ) yang saat itu sama sama ingin memeriksa sperma punya kami di laboratorium rumah sakit tersebut.selang beberapa saat petugaspun datang memberikan botol penampung sperma kepada kami berdua lalu kami diperintahkanya ( Wawan duluan baru aku dan kamarnyapun terpisah loh ) untuk memasuki sebuah kamar untuk melakukan onani dan setelah itu memasukan spermanya kedalam botol yang sudah diberikannya itu. Alangkah kagetnya Wawan ketika dia menengok ke kamarku ( si penulis ). Dia melihatku sedang dionanikan oleh perawat muda yang cantik yang bahenol,demplon,eplok,cendol...(maklum anunya si penulis agak malas kalau cuma ngebayangin yang itu doang si ga bisa berdiri harus dipancing dengan yang real ) ,kagetpun menerpaku ketika kulihat dan ku dengar suara lantang Wawan berprotes dan membuka kain pembatas antar kamar, " apa apain ini masa gua disuruh coli(onani) sendiri tapi dia malah dia coli-in,mana yang nyoli-innya juga cakep lagi,enak banget luh " protes Wawan. " Pak Wawan jangan heran dan jangan cemburu sama Bapak itu ( si penulis maksudnya ),sebab bapak itu ( si penulis maksudnya ) dia adalah pasien PIV alias bayar langsung dan barani bayar mahal,lah bapak ( Wawan ) datang kesini juga cuma rujukan udah gitu pake kartu keterangan warga miskin pula sudah untung kami layani periksa dengan gratis,ga nyadar diri dikasih  gratis pengen yang otomatis juga"  gerutu petugas rumah sakit itu sambil berjalan dan berbicara seakan tanpa dosa dan beban dalam hidupnya. dan si penulis pun terdiam dan sambil berpikir " Ternyata warga ini belum pada merdeka dan merdeka hanya bisa dimiliki oleh mereka (yang punya duit ) " --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bogor, Hari ini 2011 Salaman DHRMST

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun