Generasi ZÂ adalah kelompok yang hidup di tengah kemajuan teknologi yang pesat, di mana internet, media sosial, dan perangkat digital menjadi bagian tak terpisahkan dari aktifitas keseharian.
Dibalik kemudahan dalam mengakses informasi dan kemajuan teknologi gen z menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu mereka harus dibekali dengan pendidikan iman dan taqwa (imtaq) selain pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Dosen Institut Attaqwa KH Noer Alie (IAN) Bekasi, Drs. Sudirman, M.Si mengatakan hal tersebut dalam dialog Akhbar Attaqwa yang dipandu Dhany Wahab di Radio Attaqwa, Selasa (8/10/2024).
Menurut Sudirman, problem yang dihadapi oleh gen z diantaranya terkait kedewasaan mental dalam menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga mereka gampang dilanda stress dan kecemasan.
“Gen Z gampang stress dan cemas dalam menghadapi tuntutan pendidikan, pekerjaaan dan hubungan keluarga sehingga perlu dibekali dengan pendidikan agama yang kokoh, “ jelasnya.
Pendidikan Islam yang diberikan kepada generasi z harus dilakukan dengan pendekatan holistik. Melibatkan berbagai pihak, seperti sekolah, keluarga dan masyarakat dilingkungan sekitar.
“Tantangan yang unik dalam menjaga nilai-nilai agama di era digital. Orang tua memiliki peran kunci dalam mendukung pendidikan Islam anak-anak mereka, “ imbuhnya.
Sudirman berpesan dengan menjadi teladan, memantau penggunaan teknologi, dan memberikan pendidikan agama yang konsisten, kita dapat membantu generasi Z tetap teguh dalam agama mereka sambil memanfaatkan keuntungan teknologi informasi digital.
“ Dengan pendekatan yang bijaksana dan dukungan yang kuat, generasi Z dapat menjalani hidup yang seimbang dan bermakna dalam cahaya ajaran agama Islam, “ pungkasnya. [dwh]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H