Pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan membentuk warga negara yang baik yang meliputi tiga aspek yaitu pengetahuan, ketrampilan dan watak kewarganegaran. Ketiga aspek tersebut hendaknya menjadi perhatian dari guru dan dosen untuk membentuk karakter generasi muda yang paham kewajiban dan haknya sebagai warga negara.
Hal ini ditegaskan oleh dosen Institut Attaqwa KH Noer Alie (IAN) Bekasi, Dahli Ahmad, M.Pd dalam talkshow Akhbar Attaqwa dengan topik menjadi warga negara yang baik dalam perspektif ke-Indonesiaan di Radio Attaqwa, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, upaya pembentukan warga negara yang baik dan cerdas melalui pendidikan kewarganegaraan dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman terhadap pengetahuan yang menekankan pembentukan sikap kejujuran, integritas, disiplin, dan kerja keras guna menjadi bangsa yang berkarakter dan berdaya saing.
"Tantangan di era global dan digital adalah memberikan pendidikan kewarganegaraan kepada generasi muda agar memiliki jati diri yang kokoh dan mencintai negaranya, " terangnya.
Dahli menyebut dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki kesadaran penuh akan demokrasi dan HAM.
" Harapannya mereka akan memberikan kontribusi yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dengan cara-cara yang damai dan cerdas, " tutur pria yang menjadi anggota Dewan Penasehat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pusat.
Ia menegaskan mencetak generasi muda yang bertanggungjawab atas keselamatan dan kejayaan tanah air merupakan tujuan pendidikan kewarganegaraan. Rasa tanggung jawab ini akan tercermin dalam partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan.
"Generasi muda yang bertanggung jawab akan menyaring pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa, " pungkas. []
