Pasca penetapan tanggal 14 Februari 2024 sebagai hari pemungutan suara ternyata isu penundaan pemilu kembali digaungkan.Â
Dalam waktu yang hampir bersamaan tiga ketua umum partai politik kompak serempak mengusulkan penundaan pemilu.
Dengan dalih yang tak jauh beda, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Gus Imin) pada 23 Februari 2022 mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda alias diundur satu hingga dua tahun.Â
Gus Imin menyebut alasan yang mendasari usulan penundaan pemilu, yakni Pemilu 2024 berpotensi merusak prospek ekonomi yang kini mulai membaik pascapandemi Covid-19.
Selain itu transisi kekuasaan setelah Pemilu biasanya membuat kondisi ekonomi tak menentu dan kekhawatiran terjadi eksploitasi ancaman konflik saat pemilu.
Bak gayung bersambut, isu penundaan pemilu juga dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Laporan CNN Indonesia.com (2/3/20322) menyebut Zulhas mengaku diundang Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan khusus membicarakan usulan penundaan pemilu dan pilpres 2024.Â
PAN diminta untuk mendukung dan harus disampaikan ke publik oleh ketua umum dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu PAN yang digelar 15 Februari lalu. (cnnindonesia.com)
Orkestrasi isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi makin kencang disuarakan.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (Kamis, 3/3/2022) mengatakan bakal menyampaikan aspirasi para petani sawit ke tingkat DPR dan bakal membahasnya bersama ketua umum partai politik lainnya.
Selain mengaku menerima aspirasi agar ada perpanjangan masa jabatan, Airlangga mengatakan ada petani yang meminta agar Jokowi menjadi tiga periode.