Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhlak Mulia Jatidiri Bangsa

1 September 2020   13:30 Diperbarui: 10 September 2020   15:08 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ida on Pinterest https://www.pinterest.co.uk/pin/499618152381387775/

Sebagai contoh sejumlah pimpinan lembaga negara dan kepala daerah harus menanggalkan jabatannya karena terbukti melakukan korupsi. Selain itu ada yang terjungkal dari tahtanya karena terlibat skandal perselingkuhan. Masih banyak contoh yang mungkin luput dari pemberitaan media massa. Sebab, Allah SWT masih menutupi aib kita dan memberi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan memperbaiki diri.8

Setan tidak akan pernah berhenti menggoda orang-orang baik agar mengikuti bisikannya. Kita menyadari bahwa setan lebih kuat dibanding manusia, setan berwujud dalam bentuk yang terlihat maupun tidak oleh mata kita. Karenanya setiap detik kita senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Setan merayu kita dalam rupa yang indah, menyenangkan, menggairahkan dan menarik perhatian, karenanya setiap saat kita mesti selalu waspada dan menjaga diri.

Dalam bermasyarakat (muamalah), seseorang yang mempunyai perilaku mulia (akhlakul karimah) akan disukai oleh semua orang. Selain itu, bila kita mampu berperilaku sesuai ajaran Islam akan mendapat predikat hamba terbaik di mata Allah SWT dan mendapatkan balasan surga.

Rumusan AKHLAK dalam organisasi dan lembaga akan lebih baik jika melekat dan dipedomani. AKHLAK menjadi modal sosial bagi siapapun yang ingin memperoleh kemuliaan di mata manusia dan Tuhan. Dalam praktiknya AKHLAK is spritual mindset, this is beyond profesionalism (Arvan Pradiansyah).

Panduan AKHLAK tercermin dari karakter amanah, kompetensi, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif yang penjabarannya sebagai berikut;

Amanah, yaitu memegang teguh kepercayaan yang diberikan merupakan perasaan hati sanubari yang hidup, yang mendorong manusia untuk menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia serta melindungi semua amal perbuatan dari penyakit ifrath (berlebihan) dan tafrith (pengabaian). Amanah merupakan suatu keharusan dalam kehidupan ini. Rasulullah bersabda: Tidak ada keimanan bagi seorang yang tidak amanah dan tidaklah ada manfaat beragama bagi orang yang tidak memegang janji. (HR Ahmad).

Kompeten, semangat terus belajar dan mengembangkan kapabilitas yang berpengaruh penting dalam lingkungan kerja. Hal ini dikarenakan kompetensi berjalan beriringan dengan perkembangan suatu organisasi. Semakin tinggi kompetensi di lingkungan kerja, semakin tinggi pula kebutuhan organisasi agar lebih mudah mencapai tujuannya. Kompetensi juga membantu organiasasi untuk mengetahui sejauh mana setiap anggota dapat berkontribusi sesuai dengan visi misi organisasi/lembaga yang telah ditetapkan.

Harmonis, menumbuhkan rasa saling peduli dan menghargai perbedaan sebagai nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam menjaga hubungan yang harmonis antar sesama. Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Kepedulian dimulai dengan kemampuan mengubah cara pandang me first menjadi you first.

Loyal, selalu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas adalah the quality of being loyal yang didefinisikan sebagai giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution. Loyal adalah tanda cinta yang dimaknai sebagai bentuk kerelaan berjuang dan mengorbankan ego pribadi demi kepentingan yang lebih besar. Loyalitas sebagai tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi. Loyalitas akan lebih banyak memberi daripada mengambil/menerima.

Adaptif, terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan. Kemampuan atau keefektifan seorang individu untuk memenuhi standar kemandirian dan tanggung jawab sosial terhadap perubahan lingkungan sekitar. Sederhananya, perilaku adaptif bisa dilihat sebagai kematangan diri dan sosial seseorang dalam merespon perubahan. Dunia ini terus berputar maka kita harus siap menghadapi segala perubahan. Kemampuan adaptif tidak dibawa sejak lahir melainkan harus ditumbuhkan dalam diri kita seiring perjalanan hidup dengan selalu mengedepankan positif thinking.

Kolaboratif, membangun kerjasama yang sinergis. Membuka ruang partisipasi kepada banyak orang/kelompok untuk bekerja sama mencapai hasil yang diinginkan sekaligus melahirkan kepercayaan diantara para pihak. Kolaborasi dimaknai sebagai bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, serta kejujuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun