Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memberi Bukan Meminta

10 Mei 2020   07:35 Diperbarui: 10 Mei 2020   07:32 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hidup ini ada dua tipe manusia ketika mencari kebahagiaan. Pertama, Mereka yang mencari kebahagiaan dengan Kesenangan. Kedua, mereka yang mencari Kebahagiaan dengan Ketenangan. 

Kebiasaan memberi akan menghadirkan ketenangan hati dan kebahagian diri, sementara kesenangan yang diperoleh dengan menuruti hawa nafsu justru akan merugikan diri sendiri.

Momentum ramadan, dimana setiap amal kebaikan akan diberikan pahala yang berlipat ganda, sudah sepatutnya kita membiasakan untuk memberi daripada meminta. Membantu sesama yang sedang dilanda kesulitan dan kesusahan, mengulurkan tangan meski kita dalam kesempitan.

Allah SWT berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 261).

Dalam kondisi yang normal saja kita kadang lebih sering mendapati orang yang meminta-minta, baik di jalanan, lewat proposal permohonan bantuan atau mungkin via grup pertemanan. Apalagi ketika situasi krisis ekonomi sedang mengancam, pengangguran bertambah, beban hidup makin susah dan tidak sedikit orang yang mudah berkeluh kesah.

Pilihan semua ada ditangan kita sebagai seorang hamba ketika menghadapi ujian dan musibah. Namun yang pasti dengan memberi akan mendatangkan rezeki, dengan memberi akan menghadirkan kebahagiaan. Karena tangan yang diatas lebih mulia daripada tangan yang dibawah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allh akan memberikan kecukupan kepadanya."

Bahkan bersedia memberikan yang lebih banyak, melebihi dari yang diwajibkan, karena yakin bahwa apa yang diberikannya untuk menunaikan kewajiban kepada Allah Swt. Itulah yang kekal abadi. Sedangkan apa yang di genggaman tangannya akan hilang, lenyap tanpa bekas. Apa yang kita berikan untuk kebaikan, itulah milik kita sebenarnya.

Dengan memberi sejatinya kita bertawakal kepada Allah SWT atas setiap hal yang terjadi menimpa diri. Tawakal adalah hati benar -- benar bergantung kepada Allah dalam rangka memperoleh hal -- hal yang baik dan menolak mudhorot dari urusan dunia dan akhirat.

Tawakal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai ikhtiar dan penyadaran diri kepada Allah. Apabila seorang hamba bertawakal kepada Allah dengan benar benar ikhlas dan terus mengesakan Allah, maka hati dan akalnya serta seluruh kekuatannya akan semakin kuat mendorongnya untuk melakukan semua amalan.

Akhirnya pada saat kita semua sedang menghadapi cobaan wabah pandemi, cara yang terbaik dan mulia adalah membantu saudara-saudara kita yang berkesusahan. Seandainya kita tidak mampu memberi maka jagalah harkat diri agar tidak menjadi peminta-minta.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun