Bank Dunia mencatat rasio utang Indonesia meningkat dari 28 persen menjadi 31,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2020. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memproyeksikan defisit transaksi berjalan melebar menjadi 3,2 persen terhadap PDB. (https://katadata.co.id/infografik/2020/04/30/ancaman-krisis-ekonomi-akibat-covid-19)
Momentum ini akan sangat penting dan berarti jika Pemuda Muhammadiyah dapat mengambil peran dibidang ekonomi dan mampu menggerakkan roda perekonomian bangsa. Kaum muda biasanya dapat menghadirkan ide-ide dan gagasan yang cemerleng dengan cara berfikir out of the box.
Kesadaran akan pentingnya usia dan jiwa muda membuat para pemuda selalu tampil dalam setiap momentum, bukan sebagai objek suatu peristiwa melainkan sebagai subjek pengubah, yang mendorong setiap perubahan ke arah yang konstruktif serta menjadi kekuatan moral dalam mengawal setiap perjalanan dan pembangunan bangsa.
Dibidang sosial dengan semangat menebar kebaikan, Pemuda Muhammadiyah dituntut untuk menjadi relawan yang berada di garis depan. Membantu warga masyarakat yang menjadi korban ataupun terdampak penularan virus Corona. Pemuda Muhammadiyah dapat berkolaborasi dengan berbagai komponen masyarakat dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis serta pengadaan bantuan sosial untuk rakyat miskin.
Sebagai kader persyarikatan, Pemuda Muhammadiyah dituntut mampu mengartikulasikan diri menjadi pelopor dalam fastabiqul khairat. Mengembangkan potensi diri sebagian agen perubahan dan pencerahan ditengah masyarakat. Tunjukan karakter akhlak mulia dengan nilai-nilai Islam yang moderat dan berkemajuan.
Hal ini sesuai dengan pesan ayahanda Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir yang menegaskan Islam yang berkemajuan harus konsen terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal yang membawa kepada perdamaian, kebaikan dan relasi sosial yang anti diskriminasi dan nilai-nilai ihsan. Hal tersebut menjadi peluang bagi Muhammadiyah untuk menunjukkan Islam sebagai dinul ihsan.
Nilai-nilai tersebut yang dapat memberikan pencerahan bagi alam semesta dan kehidupan umat manusia. Kader Pemuda Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan Persyarikatan Muhammadiyah diharapkan dapat berprestasi di tanah air sekaligus mampu berkiprah di tingkat dunia.
Kini saatnya Pemuda Muhammadiyah ditantang membuktikan ucapan Bung Karno, Presiden RI pertama berjiwa Muhammadiyah; “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Dirgahayu 88 Tahun Pemuda Muhammadiyah, dari Indonesia untuk dunia.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H