Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional sekaligus menjadi hari bersejarah kelahiran organisasi Pemuda Muhammadiyah. Tahun ini Pemuda Muhammadiyah memperingati milad yang ke-88.
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah meluncurkan tema “Meneguhkan Solidaritas, Menebar Kebaikan, Mencerahkan Semesta” dalam memperingati miladnya pada tahun ini. Semangat yang relevan dengan kondisi kekinian, digelorakan pada saat bangsa Indonesia sedang menghadapi bencana pandemi wabah Corona.
Kehadiran virus corona sangat berpengaruh dalam kehidupan umat manusia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah menerapkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengharuskan warga masyarakat agar tetap berada di rumah. Belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020, sejumlah peraturan terkait pelaksanaan PSBB ditetapkan, salah satunya tentang peliburan sekolah. Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah dihentikan sementara dan digantikan dengan media yang efektif selama masa pemberlakukan PSBB.
Sejumlah sekolah telah terlebih dulu meliburkan kegiatan belajar mengajar sebagai upaya peredaman penyebaran COVID-19. Sehingga sejumlah proses belajar di rumah dengan materi dari sekolah dan dibantu oleh orang tua murid telah dilaksanakan. Proses pembelajaran jarak jauh ini tentu mempengaruhi kualitas kegiatan belajar mengajar.
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19 menekankan pentingnya menyediakan pendidikan bermakna. Proses belajar tidak lagi terpaku pada target kurikulum kenaikan kelas tapi harus mampu mengembangkan kompetensi dasar yang dipelajari para siswa.
Situasi dan kondisi pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah membuka mata banyak orang bahwa arah pendidikan harus menuju sistem edukasi 4.0, yakni pendidikan jarak jauh yang tidak lagi terikat pada standar kurikulum, melainkan pengembangan minat dan bakat anak murid dan memerdekakan proses belajar.
Dalam situasi seperti ini peran Pemuda Muhammadiyah sangat dibutuhkan untuk berkontribusi dalam mengatasi problematika pendidikan ditengah pandemi. Jejaring Pemuda Muhammadiyah yang tersebar di seluruh penjuru nusantara dengan segala sumberdaya dan potensi yang dimiliki, dituntut membantu masyarakat yang masih terkendala akses internet. Virtualisasi sistem pendidikan menjadi tantangan bagi kaum muda untuk berinovasi dan berkreasi.
Pemuda Muhammadiyah lahir dengan semangat yang sama dengan berdirinya Muhammadiyah, yaitu semangat untuk membangun generasi yang tangguh untuk masa mendatang. Sebagai salah satu organisasi otonom tertua di lingkungan Muhammadiyah, bahkan di Indonesia (berdiri 2 Mei 1932), Pemuda Muhammadiyah hadir sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Semangat kepeloporan Pemuda Muhammadiyah dalam menghadapi wabah pandemi Corona harus mampu dibuktikan dengan kerja nyata. Menjadi teladan dalam menggalang solidaritas nasional untuk mengatasi penyebaran virus yang telah menelan korban ribuan orang. Pemuda sebagai pilar kekuatan bangsa mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk menjaga keutuhan negara.
Ancaman krisis ekonomi yang diakibatkan oleh wabah Corona harus bisa diantisipasi mulai dari saat ini. Angka pengangguran dan kemiskinan berpotensi melonjak akibat krisis ekonomi. Penanganan terhadap dampak juga membuat utang Indonesia membengkak.