Setelah nyantol, spike menyuntikkan RNA virus ke membran sel paru-paru calon penderita. Nah setelah virus ini masuk, sel paru-paru mendadak tersihir seperti orang kena gendam, untuk menggandakan virus ini sebanyak-banyaknya di dalam sel. Namanya juga RNA, begitu deretan RNA virus ini dibaca dan diterjemahkan oleh sel paru-paru, terciptalah toksin yang bikin kita sakit. Dan sel paru-paru itu bagaikan pabrik, ada mesin produksinya (ribosom), ada produknya (protein).
Ditengarai coronavirus ini awalnya hanya menginfeksi kelelawar dan trenggiling. Lalu virus ini mengalami mutasi, ketambahan 12 huruf RNA "ccucggcgggca" di spike, yang membuat COVID-19 mudah menempel ke sel paru-paru manusia. Beberapa peneliti saat ini sedang menciptakan vaksin yang mencegah spike menempel ke sel paru-paru.
2. ORF3a: Yang melubangi sel paru-paru
Virus ini memproduksi ORF3a yang melubangi membran sel paru-paru dan menyebabkan radang paru-paru, yang merupakan gejala paling berbahaya dari COVID-19.
3. E-protein: Amplop pelindung COVID-19
E-protein (Envelope) menciptakan gelembung berminyak yang melindungi virus yang belum menginfeksi. Dimungkinkan E-protein juga bisa pegang kendali genetik dalam sel paru-paru kita.
4. M-protein: Pembungkus E-protein
M-protein (Membran) menambah lapisan pelindung extra dari RNA virus COVID-19 agar tidak mudah rusak.