Mohon tunggu...
Dhany Saputra
Dhany Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti DNA

Dhany Saputra adalah PhD di Center for Genomic Epidemiology, TU Denmark. Di Center ini dia mengembangkan software diagnosis cepat berbasis DNA untuk penanganan wabah skala kecil dan skala pandemi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siapa "The One" dalam Hidupku?

20 September 2018   04:06 Diperbarui: 25 September 2018   06:22 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kasus 4, mereka belum cukup mengenal dan mencari tahu "red flags" dari pasangan. Ada baiknya sebelum nikah mencari cara yang efektif untuk mencari kecocokan dulu. 

1. Couple = Best Friends

relrules.com
relrules.com
Orang saling cinta itu HARUS juga sekaligus saling jadi best friend. Mereka harus menghabiskan waktu seperti halnya sahabat. Mereka harus have fun kayak sahabat. Mereka harus komunikasi secara terbuka kayak best friends. Mereka harus saling mau memaklumi perilaku negatif masing-masing. 

Coba bayangkan kalau kamu punya best friend ngajak ngekos serumah, terus dia nyampah bikin berantakan rumah, males cari kerja, males bayar kos-kosan, maksa kamu masak makan malam, dan marah-marah kalau kamu protes. Pasti persahabatan kalian bakalan "You And I, End" dengan cepet. Sebelum nikah, jangan memaklumi kebiasaan buruk di "the one" kita kalau kita nggak bisa memaklumi kebiasaan itu dalam persahabatan.

2. Good Personal Qualities

Kita lihat lagi di kasus 4, dimana Abdul nggak sempat mengenal Samira dengan seksama sebelum nikah. Abdul baru tahu setelah nikah kalau Samira orangnya overjealous (cemburu berlebihan). 

Bukan berarti kalau trust itu nggak ada, trus dia kita tinggalkan, karena trust itu dibangun. Tapi kalau udah 3 tahun pacaran masih belum ada trust, itu sih udah kelewatan. Kita bisa aja punya blind love sama orang baik ataupun orang nggak baik. Karena rasa cinta itu nggak spesial, nggak langka. 

Seperti lagu dari Yovie Widianto, "Kujatuh Cinta Lagi" itu bisa terjadi lagi sama kita. Tapi ngedapetin orang yang bisa memperlakukan kita dengan penuh respek, punya trust, punya harga diri, itu langka!

3. Cocok

clipartmag.com
clipartmag.com
Saling cocok dalam pilihan lifestyle dan nilai-nilai hidup itu penting dalam mencari "the one". Kita harus memastikan kalau kecocokan itu natural nggak dibuat-buat, karena ada yang namanya "jaim". Istilahnya, harus satu frekuensi dengan pasangan. 

Orang baik dengan orang baik. Orang super alim dengan super alim. Orang pintar dengan orang pintar. Ustad dengan wanita nakal nggak cocok. Kalau buat kamu penting mencari pasangan yang pintar, maka cewek SMA nya DO yang sukanya sama cowok kekar dan hobi berburu rusa dan buang sampah sembarangan, tidak akan cocok sama kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun