Wasiat Ayah untuk Anakku
بسم الله الرحمن الرحيم
Teruntuk yang ayah cintai sepanjang waktu, putra-putriku.
Ayah ingin kalian membaca surat ini dengan penuh hikmat.
Yang belum sempat ayah sampaikan padamu, anakku.
Maafkan ayah, hanya bisa meninggalkan wasiat berupa nasihat.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wahai Putraku...
Kau adalah laki-laki yang kuat. Kau adalah Pemimpin yang hebat.
Kau adalah sosok yang mampu mengayomi, melindungi, menghormati, mengasihi, dan menuntun wanita-wanita yang kau cintai.
Ibumu, istrimu, dan saudara perempuanmu. Mereka membutuhkanmu.
Kau adalah tulang punggung bagi mereka. Kau adalah suri tauladan bagi mereka.
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita). (Q.S. An-Nisa: 34)
Maka jangan kau buat mereka meneteskan air mata kesedihan karenamu.
Jangan kau buat mereka merasa susah atas tindak-tandukmu.
Ayah menyerahkan semua itu padamu, Ksatriaku.
Ayah Percaya padamu. Ayah yakin bahwa kamu mampu.
Ayah selalu ada di hatimu, Putraku. Ayah selalu ada dalam sukmamu.
Ayah menyayangimu.
Wahai Putriku...
Kau adalah wanita terhormat. Kau adalah madrasah pertama.
Kau adalah sosok yang mampu memberikan kasih sayang yang tulus, ikhlas dalam melakukan segala sesuatu yang bisa kau urus, surganya rumah tangga dan keluarga ada pada hatimu, sayangku.
Suamimu, Kakak, dan Adik laki-lakimu. Mereka membutuhkanmu.
Kau adalah tulang rusuk bagi mereka. Kau adalah pendamping mereka.
Kalian saling melengkapi. Saling menyayangi. Saling memahami.
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُArtinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
Maka jangan kau buat laki-laki yang mencintaimu menanggung dosa dari apa yang seharusnya tak kau tampakkan untuk yang bukan mahrammu.
Jangan kau buat mereka susah peras keringat, banting tulang, hanya untuk memuaskan keinginanmu sedangkan mereka tidak mampu.
Lahirkanlah dari rahimmu generasi yang mampu menjadi ujung tombak peradaban islam.
Didiklah ia hingga mampu menjadi sosok yang tafaqquh fii al-diin.
Ayah menyerahkan itu semua padamu, tuan putri.
Ayah Percaya padamu. Ayah yakin bahwa kamu mampu.
Ayah selalu ada di hatimu, Putriku. Ayah selalu ada dalam sukmamu.
Ayah menyayangimu.
Untuk Putra-Putriku...
Jagalah ibumu.
Asuhlah ibumu sebagaimana ia mengasuh kalian sejak kecil.
Kalian berasal dari rahimnya. Surga kalian berada pada telapak kakinya.
Sayangi dia, hormati dia. Dia adalah Cinta Sejati Ayahmu.
Bahkan ayah saat ini tersenyum mengingat masa indah bersamanya.
Ayah titip dia pada kalian, putra-putriku.
Ayah percaya pada kalian. Ayah yakin bahwa kalian mampu.
Ayah akan tenang dan bahagia, melihat kalian hidup bahagia bersama.
Terima kasih, buah hatiku.
Ayah pamit.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Yang Tertanda: Ayah