Mohon tunggu...
dhanitrilogy
dhanitrilogy Mohon Tunggu... lainnya -

Catatan ini hanya ilusi, jembatan mengabdi pada diri, bukan elegi namun sebuah persepsi jati diri, untuk apresiasi sebuah kisah dalam jemari

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Istriku – Ranu Kombolo dan Semeru

2 Juli 2014   17:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:50 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Pagi istriku sayang, selamat pagi ranu kumbolo, dan selamat pagi burung belibis liar, sayang aku baru saja membuatkan secangkir susu coklat hangat untuk kao nikmati diantara balutan udara dingin kabut danau kumbolo di ketinggian 2.400 meter diatas permukaan laut ini.

Apa kabar tidurmu semalam wahai istriku tercinta..??

Tahukan kao wahai istriku, pagi ini kao terlihat cantik sekali,

Bagaimana keadaanmu sekarang..??

Selamat datang di awal petualangan kita, ya di gunung semeru, gunung yang selalu membuat bulu kuduk berdiri ketika mata dimanjakan oleh pemandangan alamnya. Gunung yang sampai detik ini selalu menyimpan cerita cerita indah disetiap pendaki yang mendatanginya, gunung yang bisa memberikan inspirasi untuk mendirikan berbagai macam catatan indah dalam liukan pena diantara dingin dan tatapan kosong indah takjub mata memandangnya.

Wahai istriku..

Aku ingin meminta maaf kepadamu,karena aku sudah membawamu kedalam perjalanan jauh yang membuatmu letih,

Aku meminta maaf karena aku membuat kejutan perjalanan bulan madu pernikahan kita ini dalam perjalanan yang sebelumnya tidak pernah terlintas dalam hidupmu sama sekali.

Dan aku meminta maaf karena aku sudah membuatmu menjadi seorang yang mengeluarkan keringat berlebih diantara ransel daypack yang kao bawa.

Aku tau ini pengalaman pertamamu mendaki sebuah gunung, itu alasanku meminta maaf kepadamu, maaf sudah menyiksamu, maaf sudah akan menurunkan berat badanmu,

Tahukan kao istriku, aku menjadi laki-laki yang paling beruntung saat ini, beruntung karena bisa menikmati perjalanan indah dengan orang yang kusayangi yang akan menemaniku dalam hari hari tua nanti,

Aku beruntung karena aku bisa menikmati dingin semeru dengan mu, dan aku beruntung karena bulan ini, Juni menjadi hari Bahagia diantara hadiah Ulang tahunku dan Akad nikah yang baru saja kita langsungkan 2 hari kemarin.

Dan aku beruntung karena sampai detik ini kita masih diberi kesehatan oleh sang maha pencipta untuk menikmati keindahan ciptaanya.dan itu denganmu..

Tahukan kao istriku, ditempat kita duduk ini, mereka para pendaki gunung selalu memimpikan bisa seperti apa yang sedang kita lakukan sekarang, bercengkrama dengan alam dan menikmatinya dengan orang-orang terdekat, menikmati alam dengan seorang istri dan anak-anak tercinta mereka,menikmati alam dengan keluarga besar yang seperjuangan, dan menikmati alam tanpa merusaknya.

Wahai istriku tahukah kao kenapa aku membawamu kesini..?Ketempat yang belum pernah terlintas dalam pikiranmu sedetikpun..?

Jauh dalam benakku aku tau kao sudah muak melihat aktifitas liburanku sebelum menikah yang sesekali berlalu lalang dengan carrier 85 liter menempel dipunggung dengan kaos kumuh, lusuh, tujuan yang tidak jelas katamu dulu, bahkan 27 hari mendekati hari akad nikah, aku masih sibuk dengan perjalananku mendaki gunung ciremai yang kesekian kalinya, urus saja hobimu, awas kalo kao benar benar berangkat mendaki gunung ciremai, Celotehmu dalam telfon kala itu, tapi aku tetap saja berangkat dan tak mengidahkan kata-katamu.

Maaf ya istriku, disinilah aku akan membagimu secuil kisah kenapa aku mengajakmu mendaki gunung, kao sudah mengenalku selama 2 tahun lebih, sebelum kita memutuskan untuk menikah diantara desingan suara kereta, distasiun tugu jogja kala itu, ingatkah kao waktu itu istriku,?kita menunggu kereta,duduk beralaskan lantai dingin dipelataran stasiun itu. Ingatkah waktu kita mendirikan secuil kisah dikawasan wisata jogja itu .?

Selama kao mengenalku 2 tahun itu, apa yang kao rasakan, apa yang kao lihat dari diriku,? tahukan kao istriku sebagian dari apa yang kao lihat selama 2 tahun itu, sebagian besar aku belajar dari apa yang kudapat dari mendaki gunung, tentang arti solidaritas, tentang bagaimana memanajemen waktu, tentang bagaimana itu usaha dan perjuangan, tentang bagaimana kita memecahkan suatu masalah yang sedang kita dan aku alami, bagaimana kita mendapat tentang sebuah pelajaran kesabaran yang luar biasa,bagaimana itu susah Dan intinya adalah tentang bagaimana cara kita bertafakur, bersyukur dengan melihat apa yang sudah Sang Pencipta ciptakan.

Percayalah bahwa Mendaki gunung bukan untuk ketenaran dan bukan untuk hura-hura, bukan untuk menghabiskan tabungan, dan bukan untuk kesombongan ketika kita sudah berdiri dipuncak.Ada hal dasar yang selalu kita jumpai dalam penerapan kehidupan sehari-hari dan buat ku semua itu menjadi satu titik kesinambungan ketika kita sudah mendaki gunung.

Kenapa aku mengajakmu berbulan madu disini, disemeru, danau ranu kumbolo, bukan ke tempat-tempat lain, yang lebih mewah, disni aku hanya bisa menghadirkanmu secangkir susu coklat diantara kabut pagi, aku hanya bisa memberikanmu sebuah perjalanan ini, aku berfikir disamping ini akan menjadi awal dimana memori ini akan selalu terkenang dalam perjalanan rangkaian kehidupan kita didepan meniti hidup yang bernama rumah tangga, aku juga berfikir bahwa hanya dengan melakukan perjalanan jauh kita akan sama sama tau, kita akan sama sama mengerti bahwa ini akan menjadi salah satu kenangan manis yang kelak akan menjadi cerita teman tidur dari anak-anak yang kao lahirkan nanti.

Mungkin bagi sebagian kecil orang menilai ini bulan madu yang konyol, bulan madu yang tidak masuk akal, bulan madu yang membuang tenaga, karena harus melakukan perjalanan jauh, pasti ada juga yang beranggapan untuk apa kao pemula mau diajak naik gunung, apalagi kao bukan seorang pecinta atao penggiat alam, entahlah apa kata mereka, tapi aku yakin kao tidak memperdulikanya, aku tau kao lebih menghargai suatu proses ketimbang hasil akhirnya.

Wahai istriku, tahukan kao alasan yang aku maksud mengajakmu kemari, dialah yang bernama Susah, mendaki gunung tidak semudah yang dibayangkan, ada serangkaian proses yang membosankan, melelahkan, menyusahkan,dan ujian mental juga kesabaran yang luar biasa, aku mengajakmu kemari hanya untuk satu alasan yang bernama susah, bukan indah atau mungkin menyenangkan. Kenapa kukatakan demikian,

Proses susah adalah bagian yang paling sulit diterima oleh manusia, aku sedang belajar bagaimana membawamu dalam kenyataan yang bernama susah, aku sedang belajarbagaimana mengajarkan seorang istri tentang sebuah perjalanan dalam mendaki gunung, karena ini merupakan bagian dari proses yang luar biasa, untuk belajar bersama, meniti bersama dan menikmati prosesnya bersama.agar kelak ketika kita mendapati sebuah ujian dalam rumah tangga, hal-hal susah ini yang akan membuat kita berkaca.tengoklah kebelakang, perjalanan dari rumah kemarin, sebelum sekarang kao duduk beralas matras dengan secangkir susu hangat,diantara embun-embun pagi kabut dingin ini, susah kan..? sekarang kao lihat hasil dari susah yang kita jalani kemarin.. indah bukan…??

Berkacalah, tengoklah wahai istriku, lihat dirimu sekarang, siapa aku, siapa kamu ditengah hamparan keagungan ciptaan-Nya, kita bukan siapa-siapa disini, kita hanya manusia kecil yang diberikan kehidupan untuk sementara waktu,

Aku percaya bahwa hanya dengan proses yang bernama susah ini, yang akan membuat kita selalu siap dalam menjalani biduk rumah tangga nanti, begitu juga dengan mendaki gunung, pendaki akan dibuat susah dahulu, mereka akan diuji kesabarannya,mereka akan diuji mentalnya, dan mereka akan diuji dalam menghadapi prosesnya,sebelum bisa mendapati hal indah yang mereka nikmati sepanjang perjalanan dan setelah mereka berhasil menggapai puncak yang mereka tuju.

Wahai istriku, aku tidak memaksamu untuk terus menemaniku dalam aktifitas mendaki gunung ini nanti, aku sadar akan tanggung jawabku sekarang sebagai seorang kepala rumah tangga, aku harus sejenak mengurangi obsesiku dalam mendaki gunung, tapi batinku sekarang berkata lain, aku yakin bahwa kao sedang akan berfikir dua kali jika aku ajak lagi mendaki gunung nanti.

Aku sadar aku tau bahwa kao bukan seorang pendaki gunung, kao hanya mendapati beberapa materi tentang alam dan P3K dulu semasa dibangku sekolah, seperti yang pernah kao ceritakan, aku juga sama bukan seorang pendaki gunung, aku hanya kagum dengan Indonesia, dan aku ingin selalu bercengkrama dengan indah Indonesia,kultur dan budayanya dengan lebih dekat itu saja,

Wahai istriku tahukan dirimu bahwa aku kagum melihat kegigihanmu melawan rasa lelah kemarin, aku melihat itu sudah menjadi sisi positif bagiku, karena bekal semangat adalah hal yang mutlak untuk melakukan sebuah perjalanan mendaki gunung, dan sekarang aku tidak akan memaksamu untuk terus mengikuti alur angin perjalananku menikmati tanah Indonesia.

Sekarang kao mungkin sudah tahu, apa alasan ku mendaki gunung, apa alasan aku membawamu kemari dan sekarang doaku sudah terkabul, bahwa kelak aku akan mendaki gunung bersama dengan orang yang paling ku cintai, yaitu kamu, wahai istriku. Dan ini sekarang sudah terlaksana.

Pejamkan matamu wahai istriku, Ambillah hikmah dari perjalanan kita kali ini, perjalanan sebagai hadiah renungan untuk pernikahan kita, hadiah untuk sebuah pelajaran bagi kita berdua, berkaca untuk lebih bisa mensyukuri apa yang sudah kita dapat, berkaca tentang sebuah perjuangan, berkaca tentang hamparan ilalang yang wajib kita jaga, berkaca tentang udara sejuk pagi yang sudah susah untuk kita jumpai, berkaca untuk mendidik anak-anak kita nanti menjadi generasi penerus bangsa yang sadar akan tanggung jawab dan perjuanganya, berkaca tentang kenyataan dan berkaca untuk kita lebih bisa mendekatkan diri kepada-Nya.

Pejamkan matamu wahai istriku, berdoalah dan bersiaplah menikmati petualangan di tanah Indonesia, yang membujur dari sabang sampai merauke, membentang dari talaud hingga alor, dan selamat datang dipetualangan kita.

--Dokumentasi Pribadi Penulis--

14042700141948314639
14042700141948314639

14042700681761656626
14042700681761656626

140427012565900556
140427012565900556

14042703721801129184
14042703721801129184

1404270193978447289
1404270193978447289


-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi ini 25 Juni 2014 ranu kumbolo tidak terlalu dingin, diantara gelas kecil berisi susu coklat hangat, aku tidak menyangka bisa duduk disini bersama orang yang kusayangi saat ini.

Burung burung belibis berlalu lalang diantara uap kabut danau ranu kumbolo

Aku menunggu cemara dan rumput tinggi savanna tanjakan cinta mendendangkan sebuah lagu dari alunan angin yang bertiup dari tenggara untuk cakrawala

Aku melihat seonggok ranting pinus yang sudah mulai menua diantara pinggiran pinggiran gemercik air yang digoyang serangga berkaki lima

Hari ini aku menikmati nuansa yang luar biasa indahnya, diberi kesehatan, dimanjakan sebuah alam ciptaanya dan bersanding dengan istriku tercinta..?

Apa lagi yang kupinta..? tanyaku

Lalu Mentari muncul dibalik himpitan kedua bukit, menanda dibalik sinarnya

Namun aku enggan berdiri, aku enggan berkemas untuk mensudahi apa yang aku rasakan sekarang

Seandainya aku bisa menemukan sebuah kayu, aku akan bangun gubuk kecil disini

Ah, tapi tidak kataku, aku harus bergegas menghormati sang mentari yang selalu memberikan tanda

Begini saja kataku, aku pergi, aku pergi sekarang dari tempat indah ini, namun satu pintaku teriak

Ijinkan aku membawa putra dan putriku suatu saat nanti, untuk menghibur sang ranting, pinus, serangga, savanna dan rumput disini.

Pergilah teriak mentari, bawalah mereka kesini kelak nanti, lalu ajarkan mereka bagaimana menghormati kami,ajari mereka menjaga kami, seperti kao menjaga istrimu.

14042702952134313158
14042702952134313158


Ranu Kumbolo 26 Juni 2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun