Di lorong ini jejak langkah mengendap
Berhamburan meteor terang memancar
Antara sulbi dan liur yang dicaci maki
Sebentar, Â sepertinya tak sanggup kudaki
tak sanggup kutatap lagi
Lalu angin sesekali panas berembus
Juga lembut dalam dekapan kalut
Meraba-raba luka. Tak seperti biasa
di pagi ini tlah kucipta. Rindumu itu
bertepi di titian sunyi
sembunyi di altar hati
Banten, 08/06/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!