Di lorong ini jejak langkah mengendap
Berhamburan meteor terang memancar
Antara sulbi dan liur yang dicaci maki
Sebentar, Â sepertinya tak sanggup kudaki
tak sanggup kutatap lagi
Lalu angin sesekali panas berembus
Juga lembut dalam dekapan kalut
Meraba-raba luka. Tak seperti biasa
di pagi ini tlah kucipta. Rindumu itu
bertepi di titian sunyi
sembunyi di altar hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!