Mohon tunggu...
Dhani Sugesti
Dhani Sugesti Mohon Tunggu... Editor - Penulis Sastra

Penulis Buku Sastra Jingga, Sajak Yang Terlupakan, dan antologi lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Api

14 Mei 2019   03:44 Diperbarui: 14 Mei 2019   03:45 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selamat tinggal angin lalu
lihat, apiku telah padam
digerus siang, dilipat malam
di rumah-gedung beratap bocor
kuberlindung dengan mendengkur

air matamu mulai menggenang
banjiri hati tak mampu kuhalau
lalu kau lubangi tembok jiwa ini
untuk sesuatu yang kau bilang nisbi

percayalah, kawan
hari yang lalu adalah abadi
esok adalah entah
waktu tlah memilih:

menjadi api
lalu menepi

.
14/05/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun