pagi sekali, kau menyusup ke sanubariseperti embun menyecap damai
mendekap lekat hangat mentari
dan kau, tak pernah pergi
istriku,Â
cantikmu abadi di gelas kopi
seperti anak kita; Izzatunafsitak ada yang muskil di setiap lipatan waktusejak kutahu, dunia tawarkan manisan ragu
dan kau, tetap setia bersamaku
Di pagi ini
kau suguhi segelas kopidi meja berandaasap bercerita mimpitepiskan luka
Suruput kopi pagi...
23/04/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!