Mohon tunggu...
Dhani emz
Dhani emz Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

efek gabut aja nih. sorry kalau banyak typo.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Madu Itu Pahit, Jika (AD Bagian 6)

26 April 2020   08:52 Diperbarui: 26 April 2020   08:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Lanjutan untuk tulisan yang kamarin, ( Kelezatan yang nggak ada mentoknya ).

Fakta nya adalah sebagian diantara kita tidak bisa mendapatkan kenikmatan pada saat kita sedang beribadah kepada Allah, kepada Tuhan kita, kepada Pemilik yang hakiki, Penguasa yang Sesungguhnya, Pengatur Bumi dan Pengatur Langit ( Rabb ).

Sering kita jumpai rasa yang amat beratt saat malangkahkan kaki ke masjid, sering kita jumpai rasa malas, bosan, bahkan gundah gulana! Saat membaca Al-qur'an!. Jangankan untuk membaca 1 juz dalam satu kali bacaan---yang kurang lebih memakan waktu 1 jam. Untuk membaca setengah halaman dari al-qur'an pun rasanya sudah sangat capek!.

Padahal 1 jam itu waktu yang sangat amat singkat jika dibandingkan aktifitas-aktifitas dunia kita, seperti nonton film, bekerja, berolah raga, dan sebagiannya.

Mana kelezatannya? Kenapa yang kita rasakan justru sebaliknya, rasa pahit!.

Jawabannya ialah :

Hal tersebut dapat terjadi karena hati kita dalam keadaan sakit.

Sungguh, orang yang sakit kuning tidak dapat merasakan manisnya madu! Hanya orang yang sehat lah yang bisa merasakan lezatnya sebuah makanan. Jika seseorang tersebut sakit, makanan selezat apapaun akan terasa hambar.

Penyembab kita tidak bisa menikmati saat-saat beribadah kepada Allah ialah kerena hati kita dalam keadaan sakit. Dan penyemabab hati kita sakit ialah kerana Dosa-dosa kita. Semoga Allah menyehatkan hati kita ( mengampuni dosa-dosa kita ). Aamiin.

Bersambung...

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun