8. Rehabilitasi Lahan Gambut: Mengelola lahan gambut dengan membangun sistem buka tutup pada kanal untuk menjaga kestabilan muka air tanah. Rehabilitasi ini penting untuk mengurangi kerusakan lahan gambut yang berfungsi sebagai reservoir air.
Menghadapi tantangan perubahan iklim di NTB memerlukan pendekatan yang komprehensif dan integratif. Inventarisasi dan pemetaan sumber daya air, perbaikan infrastruktur hidrologi, pengembangan fasilitas penyimpanan air, serta upaya konservasi DAS merupakan langkah-langkah kunci dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Selain itu, teknologi baru dalam pengolahan air dan manajemen bencana akan sangat membantu dalam mengatasi masalah kekurangan air. Penerapan strategi adaptasi yang efektif, sebagaimana diatur dalam Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API), akan memastikan keberlanjutan dan ketahanan sumber daya air di NTB di masa depan. Upaya ini memerlukan kerja sama lintas sektor dan komitmen dari semua pihak untuk memastikan bahwa ketersediaan air tetap terjaga di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem.
DAFTAR PUSTAKA
Popi Rejekiningrum. "Dampak Perubahan Iklim terhadap Sumberdaya Air: Identifikasi, Simulasi, dan Rencana Aksi." Jurnal Sumberdaya Lahan, vol. 8, no. 1, Juli 2014, pp. 11–13.
Sipayung dkk. "Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air di Nusa Tenggara Barat (NTB)." Jurnal Sains Dirgantara, vol. 16, no. 2, 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H