Mohon tunggu...
Dhandy Azhar Fadilah
Dhandy Azhar Fadilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Perekonomian China di Masa Pandemi

18 Juli 2020   20:59 Diperbarui: 20 Juli 2020   06:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat karantina ini antara lain rumah sakit atau tempat khusus karantina, namun tempat karantina ini semakin hari semakin penuh, dan fasilitas rumah sakit dan tempat karantina tersebut kurang memadai seperti kurangnya distribusi obat, dan kurangnya tenaga kesehatan.

Namun di tanggal 23 Januari pemerintah China berhasil membuat rumah sakit darurat untuk pasien Corona hanya dalam 10 hari di Wuhan dan fasilitasnya lebih lengkap daripada yang ada di rumah sakit lainnya, dan sampai semua pasien sembuh terhitung sekitar 16 rumah sakit darurat yang berhasil dibangun oleh pemerintah China. Pemerintah China juga menutup pasar hewan liar yang dimana hewanliar tersebut seperti kelelawar adalah pembawa wabah tersebut.

Bagaimana China mengakhiri pandemi ini

Melakukan lockdown, rutin mencuci tangan dan menggunakan masker saja tidak cukup. Pemerintah China memberlakukan social distancing berskala besar dan karantina mandiri, dan pemerintah juga membuat pos pemeriksaan suhu di seluruh tempat seperti pintu masuk toko, dan tempat publik, dan mereka juga diharuskan untuk menggunakan QE Code lewat ponsel mereka agar tahu bahwa apakah status mereka "hijau", "kuning", atau "merah"         ( Hijau untuk aman kuning untuk waspada dan merah untuk berbahaya), dan kebijakan ini cukup berhasil menurunkan angka penyebaran Covid - 19. Pemerintah China juga mengumumkan bahwa peraturan tersebut akan terus dipertahankan untuk waktu yang lama, bahkan sampai pandemi berakhir. 

Cara china pulihkan perekonomian usai pandemi covid 19

Akibat dari pandemi ini, china cukup mengalami kelumpuhan ekonomi karena adanya lockdown yang di lakukan untuk pembatasan dan menekan penyebaran virus ini. Untuk menghidupkan lagi perekonomian, pemerintah china melakukan beberapa kebijakan.
meningkatkan rasio defisit, menerbitkan obligasi pemerintah khusus untuk mendukung melawan COVID-19 dan menambah penerbitan obligasi pemerintah daerah serta membuat kebijakan fiskal memainkan perannya.
China akan meningkatkan pembangunan jenis infrastruktur baru yang akan membantu memperluas jangkauan 5G dan fasilitas pengisian mobil listrik.
Negara ini juga akan meningkatkan upaya pemeliharaan air, dan meningkatkan modal pengembangan kereta api nasional sebesar 100 miliar yuan.
Dalam mengatasi pengangguran massal dari dampak virus Corona, beberapa perusahaan ternama di China, seperti JD.com (JD) dan Alibaba (BABA) berjanji akan menerima pekerja yang kehilangan tempat tinggal akibat wabah tersebut. JD bahkan akan membuka lebih dari 20.000 posisi baru, pada pekan ini.
Bank Rakyat China memompa miliaran dolar ke pasar uang, guna menopang kemampuan bank dalam meminjamkan uang. Di sisi lain, bank sentral juga menyiapkan dana khusus sebanyak 300 miliar yuan (USD 43 miliar) dalam memberikan pinjaman murah kepada perusahaan-perusahaan utama guna mencegah epidemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun