Pemanfaatan Teknologi Ozon (O3) untuk Penyimpanan Bibit Bawang Merah:Â
Menuju Masa Depan Budidaya Bawang Merah yang Modern dan Berkelanjutan
Bawang merah, si bumbu dapur esensial, tak hanya menyempurnakan cita rasa masakan Indonesia, tapi juga menjadi komoditas penting dalam menunjang ketahanan pangan nasional. Namun, di balik peran krusialnya, budidaya bawang merah dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah menjaga kualitas bibit selama penyimpanan.
Tradisi penyimpanan bibit bawang merah yang umum, seperti pengeringan di bawah sinar matahari atau penyimpanan di ruangan terbuka, sering kali membawa konsekuensi negatif. Bibit mudah rusak, terserang jamur dan hama, dan masa simpannya pun menjadi lebih pendek. Hal ini tentu saja berimbas pada produktivitas dan kualitas panen bawang merah secara keseluruhan.
Di sinilah teknologi ozon (O3) hadir sebagai solusi inovatif untuk menjawab permasalahan tersebut. Ozon, dengan sifat antimikrobanya yang kuat, menawarkan harapan baru dalam meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bibit bawang merah.
Penelitian dan Riset :
Berbagai penelitian dan riset telah membuktikan manfaat nyata teknologi ozon dalam penyimpanan bibit bawang merah. Diantaranya:
Universitas Brawijaya, Malang: Paparan ozon selama 3 jam per hari selama 2 minggu terbukti meningkatkan vigor bibit, mengurangi kerusakan akibat penyakit, dan memperpanjang masa simpan hingga 4 bulan.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang: Penggunaan generator ozon mampu mengendalikan jamur dan bakteri secara efektif, sehingga bibit terhindar dari kerusakan dan masa simpannya memanjang hingga 6 bulan.
Uji Coba di Brebes, Jawa Tengah: Hasil uji coba menunjukkan bahwa ozon meningkatkan persentase tumbuh bibit hingga 90% dan menekan serangan hama hingga 80%.
Manfaat yang Lebih Luas dari Sekedar Masa Simpan :Â