Mohon tunggu...
dhanang dewantoro
dhanang dewantoro Mohon Tunggu... Psikolog - Tertarik dalam hal kesehatan mental

Mulailah kemudian berproses... segala sesuatu ada awal kemudian berakhir. diantaranya adalah proses. nikmati dan jalani proses tersebut

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emosi

17 Desember 2023   23:11 Diperbarui: 17 Desember 2023   23:25 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selain dapat menunjukkan apa yang sedang kita rasakan ke orang lain, Menurut Atwater (1983), emosi memiliki fungsi yang berbeda dalam kehidupan individu, dapat dilihat dari fase-fase diantaranya

  • Intensitas Pembangkitan (arousal)

Intensitas emosi menunjukkan seberapa banyak perasaan kita dipengaruhi oleh suatu peristiwa. Apabila emosi terasa kuat, biasanya  hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kebutuhan & dorongan yang dominan saat itu pada diri kita. Reaksi emosional yang intensif akan mendorong dan memotivasi kita untuk bertindak dan sebaliknya, membuat kita tidak terlibat secara emosional pada suatu peristiwa.

  • Makna Personal

Emosi dasar manusia adalah emosi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Emosi ini akan berkembang seiring tahapan perjalanan perkembangan individu menjadi lebih variatif dan spesifik. Pada situasi apa kita terpengaruh secara emosional seperti kebutuhan terpenuhi (emosi positif); haknya terampas (emosi negatif).

  • Pengalaman Sementara

Mood merupakan emosi yang bertahan dalam jangka waktu tertentu dalam diri kita. Mood yang berubah-ubah tanpa alasan yang cukup dapat menjadi tanda-tanda patologis, baik karena penyebab fisiologis atau psikologis.

Beberapa ahli menggolongkan emosi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:

  • Teori Plutchik (1980, 2001, dalam Matthews dkk, 2002; Atwater & Duffy, 2005) mengidentifikasi ada 8 macam emosi primer diantaranya gembira, penerimaan, takut, terkejut, sedih, muak/ jijik, marah, dan antisipasi
  • Ekman (1993) dari 8 emosi primer hanya 6 yang bersifat universal yaitu marah (anger), takut (fear), kegembiraan (happiness), sedih (sadness), dan muak (disgust).

Emosi tidak hanya berfungsi untuk menggerakkan seseorang dalam bertindak atau menghindari situasi tertentu, tetapi juga merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan orang lain, dalam bentuk ekspresi emosi tertentu. Yang harus diperhatikan adalah keseimbangan antara ekspresi emosi dengan kendali terhadap perasaan kita, sehingga menimbulkan rasa nyaman. Ekspresi emosi yang terhalang karena mekanisme individu untuk menutupinya, dapat terungkap dengan:

  • Microexpressions, yaitu ekspresi wajah sepintas lalu yang tampak hanya beberapa detik
  • Body leakage, yaitu sikap tubuh seseorang.

Dalam interaksi sosial kita dengan orang lain secara individu maupun kelompok, kita pernah menjumpai seseorang yang sedang dalam kondisi sulit namun tetap dapat melakukan pekerjaan dan bergaul seperti biasanya. Orang tersebut mungkin memiliki kecerdasan emosi yang dapat membuatnya tetap berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari -- harinya. Individu yang memiliki kecerdasan emosi dapat terungkap melalui kemampuannya memotivasi diri & bertahan menghadapi frustrasi, dapat mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, serta dapat berempati dan selalu berdoa.

Empat ranah dalam Kecerdasan Emosi (Emotional Quotion/EQ) diantaranya

  • Kesadaran Diri, yaitu mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi, yang meliputi: kesadaran emosi, penilaian diri secara teliti dan percaya diri.
  • Mengelola Emosi, yaitu kemampuan menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap tanpa melewati kewajaran, meliputi: kendali diri, dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptibilitas, dan inovasi,
  • Memotivasi Diri Sendiri, yaitu, meliputi dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, serta optimisme. memiliki kecenderungan emosi yang mendorong pencapaian tujuan
  • Mengenali Emosi Orang Lain, yaitu memiliki kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain, yang terdiri dari memahami orang lain, orientasi akan pelayanan, dan mampu mengembangkan orang lain, serta mengatasi keberagaman, mampu berkomunikasi dengan baik, merupakan katalisator perubahan, mampu mengelola konflik, mampu berkolaborasi dan berkooperasi, serta kemampuanbekerja dalam tim.

Segala sesuatu yang berlebihan akan membawa akibat yang kurang baik terhadap diri kita termasuk dengan emosi yang berlebihan entah marah, sedih, kecewa maupun bahagia. Kita harus bisa belajar untuk dapat mengelola emosi. Apa itu mengelola emosi? Artinya kita belajar bagaimana mengekspresikan perasaan kita secara efektif, melibatkan keseimbangan antara ekspresi spontan dengan yang disadari, menggunakan kontrol rasional (Atwater & Duffy, 2005).

Cara sederhana mengelola emosi seperti

  • Berbagi perasaan tersebut, seperti perasaan positif dapat membantu kita merasa lebih bersemangat, sedangkan apabila kita berbagi perasaan negatif pada orang lain akan menemukan beberapa keuntungan, antara lain: mengenali perasaan apa sebenarnya yang kita alami, meredakan emosi negatif menjadi netral, dan menemukan pemecahan masalah.
  • Ekspresikan secara terbuka dengan tata cara yang konstruktif, yaitu dengan membicarakan perasaan kita pada orang lain akan membantu kita untuk berkomunikasi dengan dengan sumber munculnya emosi negatif.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun