Mohon tunggu...
dhanang dewantoro
dhanang dewantoro Mohon Tunggu... Psikolog - Tertarik dalam hal kesehatan mental

Mulailah kemudian berproses... segala sesuatu ada awal kemudian berakhir. diantaranya adalah proses. nikmati dan jalani proses tersebut

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kesehatan Mental

16 Desember 2023   16:45 Diperbarui: 16 Desember 2023   17:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu terakhir ini kita sering mendengar atau membaca tentang Gangguan Kesehatan Mental di berbagai platform media sosial. Tapi, apa sebenarnya Gangguan Kesehatan Mental itu? Yuk simak.

Dari beberapa sumber menyampaikan tentang pengertian atau apa yang menjadi arti dari gangguan mental, antara lain sebagai berikut:

  • Kaplan dan Sadock (1994) menjelaskan gangguan mental sebagai "As any significant deviation from an ideal state of positive mental health" Penyimpangan dari keadaan ideal dari suatu kesehatan mental merupakan indikasi adanya gangguan mental
  • Diagnostic and Statistical Manual (DSM)-IV mengartikan sebagai sindroma atau pola perilaku atau psikologis yang terjadi pada individu dan sindroma itu dihubungkan dengan adanya : (1) Distress (misalnya  simtom menyakitkan) atau (2) Disability artinya ketidakmampuan (misalnya tidak berdaya pada satu atau beberapa bagian penting dari fungsi tertentu) atau (3) Peningkatan risiko secara bermakna untuk mati, sakit, ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan.
  • Group for Advancement of Psychiatry (GAP) mengartikan sebagai suatu kesakitan yang mengurangi kapasitas seseorang untuk menggunakan (memelihara) pertimbangan-pertimbangannya, kebijaksanaannya, dan pengendaliannya dalam melakukan urusan-urusannya dan hubungan sosial sebagai jaminan keterikatannya pada istitusi mental.

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut, gangguan mental itu mencakup : (1) Adanya fungsi mental dan (2) Penurunan fungsi mental itu berpengaruh pada perilakunya yaitu tidak sesuai dengan yang sewajarnya.

Kadang teman -- teman atau orang di sekitar kita, bahkan diri kita sendiri menerka -- nerka apakah termasuk sedang mengalami gangguan kesehatan mental atau tidak. Nah ternyata terdapat 6 (enam) macam kriteria untuk menentukan seseorang mengalami gangguan mental yaitu Orang yang memperoleh pengobatan psikiatris; Salah penyesuaian (maladjustment) sosial; Hasil diagnosis psikiatris/psikolog; Ketidakbahagiaan subjektif; Adanya simptom psikologis secara objektif; Kegagalan adaptasi secara positif. Lebih lanjut berikut penjelasan untuk masing -- masing kriteria di atas.

  • Orang yang memperoleh pengobatan psikiatris

Menekankan pada pasien yang memperoleh perawatan di rumah sakit (RS). Orang yang tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit tidak dianggap sebagai orang yang mengalami gangguan mental, digunakan sebagai batasan subjek pada penelitian dan merupakan pengertian operasional (bukan pengertian konseptual). Dalam kenyataannya, penderita gangguan mental tidak semua memperoleh perawatan di RS, dimana perawatan di RS sangat berhubungan dengan berbagai faktor diantaranya ekonomi, budaya, pelayanan, kemauan dan daya tampung

  • Salah penyesuaian (maladjustment) sosial

Penyesuaian berkaitan dengan kesesuaian seseorang dengan norma sosial atau kelompok tertentu. Kesehatan mental tidak bersifat dikotomis, tetapi berada dalam rentang sehat -- sakit. Kondisi ini bisa diterapkan untuk mempelajari kasus bunuh diri, perilaku delikuensi (tidak bisa diterima secara sosial seperti tidak menaati peraturan di sekolah, pelanggaran seperti melarikan diri dari rumah, dan tindakan kriminal seperti merampas, mencuri), perceraian sebagai bentuk kesalahan penyesuaian sosial. Persoalan yang muncul, penyesuaian sosial terlalu mengandalkan norma kelompok/masyarakat, tanpa memperhatikan pandangan individu.

  • Hasil diagnosis psikiatris/psikolog

Diagnosis dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu tanpa melakukan dikotomis sebelumnya, tetapi dibagi berdasarkan tingkatan (tingkatan kesakitan yang ada di masyarakat). Lebih objektif namun jika mengunakan prosedur diagnostik yang kurang terstandard maka akan mempengaruhi validitasnya dan juga membutuhkan integritas penelitinya selain metode yang digunakan.

  • Ketidakbahagiaan subjektif (sakit mental menurut pengertian subjektif)

Sehat dan sakit dapat diketahui melalui pemahaman atau pengakuan subjektif. Sakit mental dianggap sebagai suatu pengalaman subjektif seseorang, jadi jika seseorang merasa mengalami gangguan maka ia sebenarnya tidak sehat mentalnya juga sebaliknya. Pembuktian kriteria ini dilakukan dengan self inventori misalnya dengan skala sikap. Persoalan muncul ketika menggunakan kriteria ini adalah banyak orang yang mengalami gangguan mental yang merasa tidak mengalami gangguan mental.

  • Adanya simtom psikologis secara objektif

Setiap gangguan mental terdapat simtom simtom atau gejala psikologis tertentu (berdasarkan kiteria yang ditetapkan pada seseorang) sehingga dapat dijadikan sebagai indikasi adanya gangguan mental, misalnya : gangguan kepribadian anti-sosial ditandai oleh gejala pelanggaran kepada peraturan dan norma sosial, gangguan kecemasan juga memiliki ciri-ciri tertentu. Pengukuran adanya gangguan mental atau tidak dapat dilakukan dengan instrumen tertentu yang terstandard misalnya MMPI dan Behavior check list untuk mengukur ada tidaknya gangguan kepribadian pada seseorang atau tes proyektif seperti TAT atau Tes Rorsarch.

  • Kegagalan adaptasi secara positif

Seseorang yang gagal dalam adaptasi secara positif dikatakan mengalami gangguan mental. Adaptif tidak sama dengan penyesuaian sosial karena adaptif lebih aktif dan didasarkan atas kemampuan pribadi sekaligus melihat konteks sosialnya. Tidak mudah menentukan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur ada tidaknya gangguan mental seseorang karena selain harus mengetahui potensi individu juga mengetahui konteks sosialnya.

Menurut DSM IV, gangguan mental dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis berikut ini.

  • Gangguan yang biasanya didiagnosis pertama kali pada masa bayi, masa kanak-kanak atau remaja, diantaranya : Retardasi Mental, gangguan belajar, gangguan keterampilan motorik, gangguan komunikasi, gangguan perkembangan pervasif, gangguan perilaku pemusatan perhatian dan disruptif, gangguan makan pada bayi dan kanak-kanak awal, gangguan TIC, gangguan eliminasi, gangguan lain pada masa bayi, kanak-kanak dan masa remaja,
  • Delirium, Demensia, Amnestik dan Gangguan Kognitif lainnya,
  • Gangguan Mental Disebabkan oleh Kondisi Medis Umum yang tidak Diklasifikasikan pada yang lain,
  • Gangguan yang Berhubungan dengan Penggunaan Zat,
  • Skizofrenia dan Gangguan Psikotik Lain,
  • Gangguan Mood (perasaan),
  • Gangguan kecemasan,
  • Gangguan somatoform (kelainan psikologis pada seseorang yang ditandai dengan sekumpulan keluhan fisik yang tidak menentu, namun tidak tampak saat pemeriksaan fisik)
  • Gangguan buatan (factitous)/gangguan dalam bertindak. Pengidapnya akan menipu orang lain dengan berpura-pura sakit atau melukai diri, tujuannya untuk mendapatkan atensi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun