Inggris lolos ke perempat final usai menyudahi perlawan Jerman di Wembley Stadium (29/6) malam kemarin. Inggris unggul meyakinkan atas Jerman dengan skor 2-0. Raheem Sterling dan Harry Kane menjadi aktor kemenangan yang masing-masing mencetak 1 gol ke gawang Jerman.
Tak bisa dipungkiri, Inggris menampilkan permainan yang luar biasa. Die Mannschaft yang dari awal bermain dengan gayanya yang agresif dalam menyerang sejak di babak penyisihan grup tak berkutik saat menghadapi The Three Lions.
Kemenangan ini menjadi yang pertama kali bagi Inggris sejak terakhir kali mereka mampu membekuk Jerman di final Piala Dunia sejak tahun 1966 silam yang juga berlangsung di Wembley. Sejauh ini Inggris belum satu kalipun kebobolan sejak Euro 2020 dimulai.
Sejak 1996, Inggris juga selalu lolos ke perempat final Euro setiap delapan tahun. Setelah 1996, Inggris ke perempat final Euro pada edisi 2004, 2012, dan 2020.
Peran supporter pun tak bisa dilupakan begitu saja. Kurang lebih 40.000 pendukung timnas Inggris memadati Wembley guna mendukung tim kebanggaan mereka. Dengan totalitas mereka selalu hadir sejak dimulainya turnamen ini untuk mendukung pasukan Gareth Southgate dalam pentas Euro 2020. Suporter Inggris terus membawa harapan bahwa slogan Football is Coming Home bisa menjadi kenyataan nantinya.
Southgate sendiri merasa kagum dan bangga hari ini terhadap para suporter Inggris yang selalu totalitas dalam mendukung tim nasional mereka.
Southgate mengatakan bahwa Ketika saat-saat seperti hari ini terjadi, ada keinginan alami untuk menceritakan apa yang terjadi di balik layar dan kata-kata pribadi yang membuat hari itu sangat menakjubkan.Â
Tetapi ada sesuatu yang sangat umum yang benar-benar menyimpulkannya. Itu adalah komentar semangat Gareth Southgate tentang totalitas para suporter The Three Lions yang baru saja dilihatnya, betapa menakjubkannya euforia tersebut.
"Untuk mengetahui bahwa Anda telah memberi jutaan orang kebahagiaan seperti itu, setelah tahun yang mereka alami. Ini sangat spesial." Ucap Southgate.
Ini adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan dalam "lompatan" yang tak terhindarkan untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya setelah melawan Jerman. Â
Southgate mengatakan para pemain sudah membicarakan perempat final hari Sabtu saat dia tiba di ruang ganti. Gambar orang-orang yang merayakan - dan baru hidup kembali - sama menggembirakannya dengan momen-momen di lapangan yang menghasilkannya. Ada tangan yang terangkat. Hanya ada kebahagiaan.
Itu adalah gambaran terbesar tentang apa yang dimainkan oleh Inggris, dan bagaimana sepak bola meningkatkan sebuah kehidupan. Â "Kami memiliki perasaan hangat di seluruh negeri," kata Southgate.
Sepanjang hari ini memiliki perasaan itu sudah tertanam sejak dini. Sudah sepantasnya kemenangan seperti ini melibatkan penonton terbanyak sejak Maret lalu. Â
Berjalan di Jalanan Wembley seperti berjalan ke panggung yang lebih besar lagi. Rasanya seperti kebangkitan negara yang ingin kembali ke era jayanya. Itu normal dan begitu istimewa.
Dalam semua euforia, Southgate terlihat selalu berhati-hati. Ada sebuah elemen dalam game ini yang dapat membantu mengangkat tim ke level lain.
Salah satunya adalah kepercayaan diri yang bisa datang dari kemenangan seperti itu setelah performa yang terkontrol. Setelah 10 menit awal itu, Inggris menguasai jalannya permainan.Â
Mereka tidak pernah benar-benar terlihat dalam bahaya selain terjadi momen individu, yang bukan dari segi permainan tim. Jerman memiliki satu tendangan voli Kai Havertz dan Thomas Muller yang melepaskan diri, meskipun yang terakhir hanya berfungsi untuk membuat semuanya "lebih manis."
Southgate mungkin akan bertahan dengan pendekatan yang sama. Bahkan itu hampir ditunjukkan oleh fakta bahwa dia menggambarkan hari kejayaan ini sebagai "momen berbahaya". Bahkan jika demikian, tidak mungkin untuk tidak berpikir Inggris akan terlihat lebih mengesankan dalam pendekatan itu, bahwa akan ada lebih banyak ketegasan di dalamnya.
Kane akan bermain dengan lebih percaya diri lagi. Sterling pasti bisa meningkatkan kualitasnya kembali. Declan Rice sangat hebat melawan lini tengah Jerman yang dihuni pemain kelas dunia. Luke Shaw tampil dengan pedenya. Inggris dan Southgate tentu saja akan berbicara tentang tantangan tim yang tersisa, tetapi kita semua tahu kenyataannya, semua mulai terbuka.
Bicara tentang mencapai semifinal sekarang sudah sangat lama. Inggris tahu final sudah dalam jangkauan mereka. Southgate memang membuat konsesi di sana. Dia tidak sepenuhnya jumawa namun optimis.
"Saya pikir para pemain tahu bahwa itu akan menjadi tantangan besar," katanya. "Mereka telah mencapai tahap terakhir sebelumnya dan tahu betapa sulitnya itu. Kaki mereka berada di tanah tetapi mereka harus merasa percaya diri dari cara mereka bermain dan cara penampilannya. Kami datang ke sini dengan niat dan kami belum mencapainya. Â
Kami belum pernah mencapai semifinal setelah kemenangan perempat final sejak 1966. Para pemain ini terus menulis sejarah baru dan saya pikir kami memiliki peluang lagi untuk kesana lagi (final). Kami hanya pernah ke semifinal Kejuaraan Eropa sekali dan kami memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lebih istimewa." tandasnya.
Pasukan The Three Lions patut diapresiasi atas performa mereka kemarin. Mereka telah melakukan sesuatu yang istimewa sepanjang hari itu. Hanya ada peluang lebih besar untuk seluruh turnamen ini, yaitu menjadi kampiun. Kalimat Football is coming Home bukan tak mungkin akan menjadi kenyataan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI