Mohon tunggu...
Dhaffi Muhammad Hisyam
Dhaffi Muhammad Hisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia Aktif Semester 6 Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya memiliki hobi bermain game dan menulis. Saya termasuk orang yang komunikatif dan senang bekerja sama dengan orang. Saya menyukai beberapa konten terkait olahraga, lingkungan dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SEBERAPA BAHAYA EFEK GLOBAL WARMING PADA EKOSISTEM DI BENUA ANTARTIKA?

27 April 2024   19:25 Diperbarui: 27 April 2024   19:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dhaffi, 27 April 2024

PEMANASAN GLOBAL

Penelitian yang diterbitkan oleh Nature Geoscience pada bulan Juli lalu membahas terkait suhu bumi yang semakin tinggi selama 2000 tahun kebelakang. Hal ini disebabkan karena terjadinya Global Warming.

Apa itu Global Warming?

Jika dilihat dari katanya, Global Warming adalah “Pemanasan Global”. Kata tersebut menggambarkan suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya suhu rata-rata bumi. Dalam 100 tahun terakhir, kondisi bumi mengalami peningkatan suhu sekitar 0,74 ± 0,18 °C (1,33 ± 0,32 °F).

Apa sih yang menyebabkan terjadinya Global Warming?

Ada beberapa faktor penyebab mengapa bumi yang kita tinggali terasa semakin panas. Penyebabnya adalah :

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh kita menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) seperti pernafasan dan hasil pembakaran bahan bakar. CO2 yang kita hasilkan akan menyelimuti bumi membuat suatu lapisan seperti kaca yang menutup permukaan bumi. Gas yang menyelimuti bumi tersebut lah yang disebut dengan efek rumah kaca.

Selain dari CO2, sulfur dioksida (SO2) dan metana pun ikut menyelimuti bumi. Seperti sifat dasar kaca, gas-gas tersebut akan memantulkan sinar infra merah yang dihasilkan dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa, namun menyebabkan terperangkap dibumi

Memangnya kenapa bila sinar ini terperangkap dibumi?

Sinar infra merah sering disebut juga radiasi panas. Hal ini disebabkan karena sinar inframerah merupakan bentuk dari benda panas yang diakibatkan oleh getaran atomic dan molekuler yang dianggap memancarkan gelombang panas.

Efek rumah kaca ini pada kondisi normal memiliki manfaat untuk menjaga suhu dipermukaan bumi tetap normal dan layak untuk ditinggali manusia (15 - 33°C). Namun pada periode sekarang, jumlah gas yang dihasilkan sangatlah banyak yang menyebabkan menebalnya lapisan gas yang menyelimuti bumi ini, sehingga radiasi sinar inframerah akan semakin tinggi yang dapat menyebabkan semakin tingginya suhu bumi.

Proses pemanasan selain menghasilkan CO2 juga menghasilkan uap air dengan contoh reaksi pembakaran hidrokarbon seperti berikut :

CXHY + O2 → CO2 + H2O

Hasil dari reaksi tersebut akan menghasilkan jumlah air yang semakin meningkat. Semakin tinggi nya uap air, ternyata akan memberikan juga efek rumah kaca seperti gas CO2 juga. Pemanasan yang terus terjadi akan menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga mencapai kesetimbangan konsentrasi uap air.

Banyaknya uap air yang dihasilkan akan meningkatkan kelembaban di bumi, namun meskipun kelembaban meningkat karena kandungan air yang banyak, kelembaban relatif udara akan mendekati konstan bahkan berkurang karedna udara menghangat, yang lama kelamaan akan teradinya umpan balik, mengingat CO2 di atmosfer menyelimuti bumi dalam waktu yang lama.

KONDISI BENUA ANTARTIKA PADA GLOBAL WARMING

Benua Antartika terletak di Selatan Lingkaran Antartika. Antartika adalah benua yang dikelilingi oleh Samudra Selatan. Benu aini memiliki tingkat kelembapan rata-rata terendah, suhu terendah diantara semua benua di bumi, dikenal dengan benua tertandus, benua berangin terkencang dan benua dengan elevasi rata-rata tertunggu daru semua benua. Antartika dianggap sebagai gurun es dengan curah hujan yang hanya 200 mm di sepanjang Pantai dan jauh lebih sedikit di pedalamannya.

Tercatat selama 25 tahun terakhir lapisan es yang terletak di benua antartika telah mulai mencair hingga total 7,5 triliun ton ke air laut. Selain itu, pada tahun 2009- 2019 pertumbuhan rumput rambut antartika (Deschampsia antartica) dan pearlwort Antartika (Colobanthus quitensis) meningkat hingga 10x lipat dari sebelumnya.

Fenomena tersebut disebabkan karena seiring dengan terjadinya peningkatan suhu bumi akibat Global Warming yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim ekstrim yang dialami benua Antartika. Tercatat benua Antartika sebelumnya dianggap sebagai benua yang kebal terhadap perubahan iklim, ternyata sekarang mengalami pemanasan 3x lebih cepat dibandingkan wilayah lainnya selama beberapa decade terakhir.

Efek pemanasan global ini tak sampai disitu saja, efek ini juga berakibat terhadap penurunan populasi anjing laut berbulu, sehingga tanaman yang terdapat di benua ini akan cepat tumbuh karena tidak ada yang menghambat pertumbuhan mereka.

Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang sangat amat rapuh di benua ini. Peningkatan pertumbuhan tanaman asli di Antartika akan mengubah susunan kimiawi tanah di sana. Hal ini berpotensi akan memengaruhi cara bahan organik terurai dan menurunkan lapisan es. Beberapa bakteri yang terperangkap didalam es juga akan berpotensi mengakibatkan berbagai penyakit baru dikarenakan mencair nya banyak gunung es di antartika dan mengalir ke lautan lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun