1. Virus NeoCov belum pernah menginfeksi manusia, dan hanya banyak mengifeksi hewan layaknya kelelawar.
2. Virus NeoCov juga tidak memiliki tingkat fatalitas setinggi yang dinarasikan oleh berita.
3. Virus NeoCov tidak dapat meninfeksi manusia kecuali manusia tersebut memiliki mutasi sel T510F, dimana mutasi sel tersebut tidak dimiliki manusia secara nyata, dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja.
Dengan fakta ini diharapkan bahwa pemahaman mengenai virus NeoCov bagi para pembaca bisa bertambah, dan juga dengan harapan dapat berkurangnya tingkat kecemasan dan ketakutan pada masyarakat mengenai virus NeoCov dengan berlandaskan fakta yang nyata, dan konkrit, saya harap juga saya dapat lebih belajar lagi mengenai virus ini, dan jika teradapat kesalahan saya mohon untuk menuliskan tambahan infomasi pada kolom komentar, semoga kita dapat lebih selektif dan pintar dalam menelaah berita dan informasi.
Sumber Referensi :
1. https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2022.01.24.477490v1.full, "Close relatives of MERS-CoV in bats use ACE2 as their functional receptors"
2. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25031349/, "Rooting the phylogenetic tree of middle East respiratory syndrome coronavirus by characterization of a conspecific virus from an African bat"
3. https://www.youtube.com/watch?v=sjXQrekqBzs&list=LL&index=5, "Dr.Noc : NeoCoV Virus?? Scientist Explains | Good Vibes & Science, Episode 007"
Tulisan ini merupakan hasil karya penulis pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H