Mohon tunggu...
Muhammad Dhafa Athoriq
Muhammad Dhafa Athoriq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya, Hobi Menulis, Membaca, Beropini, dan Berfikir.

Halo namaku Dhafa, selamat datang di profil artikel Kompasiana aku. Disini aku menulis mengenai ide, berita, dan informasi yang aku rasa perlu untuk dituliskan dan diinformasikan ke pembaca. Aku harap tulisanku bisa menambah wawasan, ide, dan informasi bagi para pembaca, dan dapat bermanfaat bagi para pembaca juga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Artis Aliando Syarief Terkena OCD, Berikut Penjelasan Apa yang Dimaksud dengan OCD

1 Februari 2022   20:28 Diperbarui: 2 Februari 2022   13:30 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental merupakan aspek penting, dan seharusnya diperhatikan lebih baik oleh banyak orang, namun masyarakat terkadang melupakan pentingnya kesehatan mental, terutama pada masa Pandemi Covid-19 sekarang, dimana terjadi berbagai perubahan yang mempengaruhi cara kita bersosialisasi dan berinteraksi sehari hari. 

Kenyataan ini menambah fakta bahwa situasi Covid-19 ini membuat kita menjadi lebih menutup diri, dan hampir setiap kegiatan sosial dan interaksi sosial yang sebelumnya dilakukan secara  langsung, tanpa masker dan bebas lepas dilakukan sekarang di batasi dan bahkan dilarang. 

Dari realita ini banyak orang mengalami kendala baik fisik maupun psikis, peningkatan permasalahan layaknya quarter-life crisis, depresi, dan OCD. Penyakit mental ini dapat terkena oleh siapa saja dan dalam situasi yang tidak disangka-sangka. 

Trend peningkatan penyakit mental terutama pada kalangan usia remaja atau young adults (15-24 tahun) meningkat dan tercatat mencapai angka yang tertinggi dalam beberapa tahun ini, hal ini diakibatkan oleh limitasi interaksi sosial dan situasi dimana kita harus "mengisolasi" diri dari komunikasi dan interaksi normal yang sebelumnya bisa kita lakukan dengan rutin.

Baru-baru ini kita mendengar informasi bahwa artis dan bintang sinetron terkenal dari Indonesia, yang bernama Aliando Syarief terkena penyakit mental yang dinamakan OCD, penyakit OCD ini membuat Aliando harus melakukan terapi dan pengobatan selama kurang lebih 2 tahun untuk memulihkanya, dan sekarang dia pun masih berada pada fase pemulihan. 

Aliando mengatakan bahwa ia terkena penyakit OCD ini setelah dia terjangkit Covid-19, dan setelah itu dia diharuskan untuk melakukan isolasi dan mengakibatkan timbulnya indikasi penyakit mental layaknya depresi, dan OCD akut. 

Dari kejadian yang melanda artis Aliando Syarief itu, dapat dilihat bahwa OCD ini merupakan berkara yang tidak sepele, dan memerlukan perawatan intensif untuk menangganinya, namun disini perlu diketahui sebenarnya apa yang dimaksud dengan penyakit mental OCD ini?.

Melansir dari situs alodokter.com mengenai OCD, OCD atau Obsessive Compusive Disorder merupakan penyakit gangguan mental yang mengakibatkan penderita harus melakukan tindakan atau suatu kegiatan secara berulang-ulang, dan jika kegiatan tersebut tidak dilakukan, penderita OCD akan merasakan perasaan cemas dan ketakutan. 

OCD ini sendiri penderita nya terkadang tidak menyadari atau merasa bahwa tindakan yang ia lakukan merupakan gejala OCD dan menganggap hal itu adalah hanya ketelitian atau sejenisnya. OCD dapat terjadi terhadap siapa saja, namun memang lebih sering terjadi pada orang yang berada pada fase remaja, atau awal dewasa. 

Beberapa faktor yang membuat seseorang bisa terkena penyakit OCD antara lain yaitu faktor genetik, kemungkinan seseotang dapat terkena OCD bisa meningkat bila keluarganya memiliki sejarah terkena OCD sebelumnya. 

Faktor lain yaitu faktor lingkungan, dimana tekanan dan situasi sosial yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan pada pola pikir, dan kebiasaan sosial kita yang dapat berkontribusi pada seseorang dapat terkena penyakit OCD. OCD ini sendiri termasuk kepada jenis penyakit mental.

Pencegahan OCD sendiri masih tidak bisa diketahui metodenya dikarenakan orang yang terkena OCD atau penyebab OCD sendiri belum bisa diketahui secara jelas. 

Namun rekomendasi dokter yaitu jika mengalami gejala OCD seperti perasaan rasa cemas dan takut yang terjadi terus menerus dalam periode waktu yang tidak wajar. 

Melansir dari situs alodokter.com, anjuran untuk penyembuhan bagi pengidap penyakit OCD adalah dengan cara menemui dokter atau psikiater yang terkait atau ahli kejiwaan. Terapi yang digunakan dalam penangganan penyakit OCD adalah dengan menggunakan terapi perilaku kognitif, dan juga mengkonsumsi obat antidepresan yang diresepkan oleh dokter, psikiater, atau ahli kejiwaan terkait.

Dengan penulisan artikel ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai apa itu OCD, seperapa pentingnya dan bahayanya penyakit mental dimana tidak boleh disepelekan. Dan juga menginformasikan mengenai berita terkini mengenai artis Aliando Syarief yang terkena OCD juga, dengan harapan masyarakat dapat memahami dan menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan tidak hanya fisik, namun mental juga. 

Tulisan Ini Merupakan Hasil Karya Penulis Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun