Mohon tunggu...
Muhammad Dhafa Athoriq
Muhammad Dhafa Athoriq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya, Hobi Menulis, Membaca, Beropini, dan Berfikir.

Halo namaku Dhafa, selamat datang di profil artikel Kompasiana aku. Disini aku menulis mengenai ide, berita, dan informasi yang aku rasa perlu untuk dituliskan dan diinformasikan ke pembaca. Aku harap tulisanku bisa menambah wawasan, ide, dan informasi bagi para pembaca, dan dapat bermanfaat bagi para pembaca juga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Pelibatan Generasi Muda dan Keuntungan Peran Generasi Muda Dalam Sektor Pertanian

13 Januari 2022   10:59 Diperbarui: 13 Januari 2022   11:05 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanian adalah sektor yang penting bagi siapapun, tidak dapat dipungkiri fakta tersebut bahwa kita sebagai mahluk hidup memerlukan pangan untuk bisa hidup. Kesadaran akan hal ini memang secara tidak langsung disadari oleh banyak orang, baik kalangan tua maupun muda. 

Namun kenyataanya realita bahwa petani dianggap sebagai pekerjaan yang sulit, atau dalam memakan tenaga yang banyak, kalau dalam bahasa inggris sering di deskripsikan dengan istilah "labour intensive". 

Dimana hal ini mengakibatkan banyak anak muda sekarang enggan menjadi seorang petani, atau bekerja pada sektor pertanian yang sering di generalisasi oleh masyarakat awam kedalam kategori pekerjaan seperti peternak, tukang kebun, dan sejenisnya.

Namun seperti yang telah dikatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang penting, terutama di negara kita Indonesia ini yang merupakan negara Agraria, yang memiliki makna bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. 

Julukan "Zamrud Khatulistiwa" yang diberikan kepada Indonesia bukanlah hanya imbuhan, atau pemanis tanpa bobot, namun julukan itu melambangkan Indonesia seperti halnya zamrud, berwarna hijau dan berkilau, dimana perumpamaan itu memiliki makna bahwa Indonesia merupakan negara asri, kaya akan sumber daya alam, dan unggul dari negara lain dalam hal tersebut.

Namun realita yang dihadapi sekarang nampakya berbeda, dimana pemuda-pemudi Indonesia yang secara tidak langsung menyadari pentingnya sektor pangan atau pertanian, namun mereka enggan bekerja atau kurang memiliki minat untuk andil peran dalam sektor pertanian. 

Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan yang berlapis, seperti "Apa penyebab generasi muda kurang berminat untuk bekerja di bidang pertanian?", "Apa yang dapat dilakukan agar minat generasi muda dapat meningkat untuk bekerja di sektor pertanian?", "Apa pentingnya campur tangan generasi muda dalam sektor pertanian?", dan "Kelebihan apa yang diberikan dari keikutsertaan generasi muda dalam sektor pertanian?". Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab secara teori, seperti yang akan dibahas ini.

Penyebab kurang tertariknya generasi muda dalam sektor pertanian dapat diidentifikasi kedalam beberapa faktor, Pertama yaitu dari faktor kurangnya edukasi mengenai potensi, dan kemungkinan bisnis yang dihadirkan oleh sektor pertanian. 

Anak muda zaman sekarang banyak memiliki ambisi ingin menjadi enterpreneur namun gagal untuk memahami sektor mana saja yang dapat mereka jadikan ladang pendapatan mereka, sektor pertanian dalam hal ini memiliki potensi yang besar, dimana banyak permintaan masyarakat lokal, dan juga internasional akan sumber daya alam lokal Indonesia. 

Kedua yaitu faktor kesenjangan sosial, dalam arti bahwa anak muda yang berada di kota, dan dihadirkan oleh pengaruh dari banyak budaya luar diakibatkan oleh globalisasi, mengakibatkan adanya anggapan yang salah mengenai pekerjaan layaknya petani, dan sejenisnya, hal ini dapat diatasi namun perlu adanya "pembugaran" sektor pertanian yang dapat lebih mudah dicerna dan diterima oleh kalangan muda agar lebih dapat diminati, dalam hal ini peran pemerintah sangatlah dapat berperan sebagai pengerak awal dalam upaya pembugaran sektor pertanian atau sering disebut "rebranding".

Setelah kita mengidentifikasi penyebab tersebut, dapat dilihat bahwa upaya peningkatan minat generasi muda atas sektor pertanian harus dapat dikemas dan dilakukan dengan "rasa muda". 

Dalam artian bahwa "pembugaran" yang hendak dilakukan harus mengunakan media-media yang tidak asing, atau viral dikalangan generasi muda, media sosial layaknya TikTok, Youtube, dan Instagram sekarang sangat digemari dan digunakan oleh banyak generasi muda, pemanfaatan ketiga sosial media ini dengan cara pengiklanan baik secara langsung, maupun melalui influencer tiap media sosial tersebut akan sangat dapat menunjang perubahan pandangan generasi muda mengenai sektor pertanian. 

Namun tidak boleh dilupakan juga bahwa "rebranding" ini juga tidak dapat dilakukan hanya di level pengiklanan, dalam segi pembugaran fasilitas, alat, dan cara pengajaran di universitas maupun lembaga pendidikan juga harus menunjang dan dibugarkan agar dapat lebih menarik dan digemari oleh generasi muda.

Semua upaya ini jika dilakukan dengan benar akan berhasil mengubah pandangan generasi muda mengenai sektor pertanian menjadi lebih positif dan menarik, namun seperti poin sebelumnya bahwa keikutsertaan generasi muda menjadi penting karena beberapa faktor. 

Faktor yang terkait adalah bahwa generasi muda yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi di dunia, hal ini penting jika Indonesia ingin lebih mengembangkan sektor pertanianya menjadi lebih menarik, besar, dan dapat menunjang perekonomian negara Indonesia, anak muda dalam konteks ini dapat berperan sebagai inventor atau sebagai pengagas ide dan juga merealisasikanya dalam bentuk peralatan, ataupun sistem yang dapat menunjang dan memodernisasi pertanian Indonesia menjadi lebih siap saing dan baik. 

Setelah itu, campur tangan Generasi muda juga dapat membuat sektor pertanian Indonesia lebih dimanfaatkan secara maksimal, dalam artian pemuda dapat memanfaatkan teknologi untuk melakukan penjualan diluar dari sistem tradisional, dan menjual pangan yang unggul dari Indonesia ke dalam pasar ekspor-impor internasional, hal ini akan sangat menunjang perkembangan ekonomi Indonesia.

Generasi muda merupakan harapan bagi bangsa, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, dan disinilah generasi muda dapat berperan demi Indonesia yang lebih sejahtera dan maju, namun untuk merealisasikan hal ini perlu waktu, upaya, dan kerjasama dari pemerintah maupun generasi muda untuk menyelaraskan visi dan misi. Demi kesejahteraan negara dan masyarakat Indonesia, terutama dalam sektor pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun