[caption id="attachment_133955" align="aligncenter" width="300" caption="designzzz.com"][/caption]
Memaksa mimpi pergi dari pikiran
Tubuhpun terbangun gontai lemas
Kusut pikiran di ikuti kisut pakaian setelah tidur
…
Candu kopi, candu teh
Dan sebungkus rokok
Tidak mampu memanggil imajinasi datang
Abu – abu pun berjatuhan mengotori lantai yang putih
…
Memanggil kantuk yang sudah tertendang keluar dari rumah
Dia tidak mau datang kembali
“takut” katanya, karena anjing penjaga kuburan seberang rumah
sedang melolong melihat kuntilanak terbang
…
“Ah” kataku
Kuntilanak kek, pocong kek, yang penting kantuk masuk kembali kerumah
Akubutuh dia datang,,, “urgent” teriakku.
Namun kantuk rupanya lebih suka nongrong di pucuk kemboja
Bermesraan dengan kuntilanak disana
…
“Sekarang aku mau nulis apa?” Kataku
Memainkan tuts di keyboard akhirnya tercipta puisi yang aneh
Malam jumat sudah lewat
Malam minggu belum juga datang
Terkurung aku di malam sabtu yang sepi
Tanpa bulan, karena tertutup asap kiriman tetangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H