Mohon tunggu...
DH. ISMAIL Motivator
DH. ISMAIL Motivator Mohon Tunggu... -

DH.ismail, M.Si Penulis buku Rahasia sukses para juara dan etos bisnis tiada merugi. Saat ini aktif sebagai Pengusaha dan Pemimpin Redaksi majalah CSR Review, serta Wakil Pemimpin Umum Majalah JSR. Tokoh muda ini juga aktif memberikan konsultasi dibidang pengembangan diri dan kewirausahaan bagi UMKM di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Yuk, Jadi Pengusaha: Makalah Seminar Kewirausahaan bagi Tunas Wirausaha Muda Jakarta

1 Desember 2010   03:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 4110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_77844" align="aligncenter" width="565" caption="tambang kesuksesan itu adalah dalam dirimu, galilah dan raih masa depan gemilang (doc.visiaulia)"][/caption]

" Bisnis anda dimulai dengan anda". Bisnis adalah alat tukar nilai tambah. Apapun bisa menjadi nilai tambah, bahkan sampah sekalipun ditangan seorang pemuda bermental wirausaha, bisa diubah jadi nilai tambah atau uang dan emas. Dengan demikian, langkah pertama menjadi pengusaha adalah mengenali diri sendiri dengan baik. Temukan nilai tambah dalam dirimu: dari sisi keilmuan, atau keahlian; atau karakter atau kesempatan waktu lalu Lihat dan amati apa gerangan problem kehidupan yang muncul disekitar anda. Tugas utama anda untuk mengatasi masalah tersebut. ! INILAH MODAL UTAMA SEORANG PENGUSAHA.

Jika tidak ada aral melintang- insya Allah,siang menjelang sore ini, penulis akan menjadi salah seorang narasumber kewirausahaan bagi sekitar 100 peserta seminar kewirausahaan pemudaJakarta. Dalam kesempatan tersebut, kami diminta untuk memberikan masukan terbaik seputar pentingnya etos kewirausahaan dan bekal apa yang diperlukan untuk menjadi pengusaha pemula.

Namun karena peserta seminar nya sangat beragam, dan umumnya calon pengusaha pemula untuk UMKM, waktu juga nya sangat singkat yakni sekitar 3 Jam dan itu pun dipanel dengan pembicara lainnya, maka dalam kesempatan tersebut penulis akan sampaikan point –point kunci  untuk menjadi bekal penting seorang entrepreneurs saja.

Dengan demikian bagi pesertayang ingin mendalami teknikal kewirausahaan memerlukan training lanjutan atau coaching khusus. Pada Coaching lanjutan tersebutlah nanti peserta akan dibantu mengenali potensi khasnya, tantangan dan potensi bisnis tersedia dilingkungan nya. Jadi dalam acara seminar hari ini, kami hanya akan menyampaikan makalah berikut ini.

1.Pengantar

" JIKA DALAM SUATU NEGARA TERJADI PERSOALAN SOSIAL DAN KEMISKINAN YANG TINGGI, MAKA SOLUSINYA ADALAHKEWIRAUSAHAAN ! KEWIRAUSAHAANTAK HANYA MERUPAKAN JALUR CEPAT MENJADI KAYA TETAPI JUGA MERUPAKAN WADAH TRANSFORMASI BUDAYA KINERJA UNGGUL"

Ungkapan tersebut diatas diadaptasi dari penyataan Muhammad Yunus, Pendiri Grameen Bank. Yunus, telah berhasil memandirikan kaum miskin di Bangladesh dengan pendekatan kewirausahaan. Persoalan sosial dan ekonomi Bangladesh tidak terlalu jauh perbedaannya dengan pesoalan nasional kita. Sebagaimana dilansir berbagai media, Sekitar 70 Persen APBN kita masih berasal dari Pajak. Artinya, tulang punggung ekonomi bangsa inisangat bergantung pada kuantitas dan kualitas pengusaha  dan industri nasional kita.Karena jumlah pengusaha kita masih sedikit dan kualitas mereka masih terbatas, maka jumlah APBN kita masih sekitar 1000 Triliun/tahun.

Angka tersebut, sekilas tampak besar, namun bila dikaitkan dengan kualitas dan kuantitas  tantangan pembangunan bangsa yang sedemikian besar, yakni dengan 250 juta penduduknya, jarak antar pulau yang demikian kompleks  sehingga membutuhkan biaya infrastruktur yangcukup besar, maka angka 1000 triliun tersebut sangat sedikit sekali. Bayangkan dana untuk mengurus masalah sosial di Indonesia saja hanya tersedia sekitar 3 triliun. Dana untuk pengembangan UMKM dan Koperasi juga berkisar di angka tersebut bila merujuk pada nilai DIPA kementerian sosial dan Kementerian UKM dan koperasi. Belum lagi dana DIPA tahunan diatas, masih termasuk pengeluaran gaji rutin para PNS dilingkungan departement tersebut dan keperluan ATK, perawatan gedung dan pengeluaran lain-lain. Jadi berapa dana yang bisa sampai kemasyarakat? Jadi nilai  APBN kita masih sangat kecil dibandingkan kualitas persoalan sosial dan ekonomi bangsa ini. Dengan landasan pemikiran diatas, Jumlah pengusaha dan kualitas industri berpengaruh langsung dengan kualitas ketahanan suatu bangsa.

Kemudian, persoalan lain yang juga menjadi tantangan terbesar bangsa ini adalah soal tingginya angka pengangguran serta rendah kualitas kesejahteraan tenaga kerja dan buruh. Kedua masalah diatas secara langsung berkait berkelindan dengan kualitas pengusaha. Bila sebuah usaha bertumbuh dengan bagus, maka tenaga kerjanya akan sejahtera. Tenaga kerja yang sejahtera itu akan pulang kerumahnya dengan hati tenang, dan dompet tebal sehingga bisa membuat anggota keluarganya tersenyum. Syukur –syukur tenaga kerja tersebut juga bisa mendermakan sebagian rezekinya kepada tetangga atau anggota keluarganya yang kehidupan ekonominya masih pas-pasan. Diharapkan ketika para tenaga kerja kembali kerumah masing-masing, tidak saja harus membawa uang, tetapi juga bisa membawa nilai2 yang baik yang diperoleh nya ditempat kerja ke lingkungannya. Artinya, karyawan juga berfungsi sebagai duta nilai bagi perusahaan alias agent of sosial change bagi lingkungannya.

Nah, dengan 3 argumentasi diatas, semakin menegaskan pentingnya kewirausaahan sebagai solusi permasalahan bangsa. Tak salah lagi ungkapan motivator bisnis yang mengatakan, “Saya Mendukung dan mendorong Kewirausahaan: Karena Kudengar Indonesia Memanggil". Untuk menjadi bangsa yang tangguh, indonesia sangat membutuhkan pemuda-pemuda hebat seperti peserta seminar hari ini untuk jadi pengusaha. Menjadi pengusaha dengan demikian juga menjadi pejuang, dan agent perubahan sosial yang efektif. Ditengah angka pengangguran yang tinggi, serta terbatasnya anggaran pemerintah, para pemuda ini yang tampil menjadi a part of solution – yaitu menjadi PENGUSAHA. Patut diberikan apresiasi.

Argument diatas masih ditambah lagi, misalnya dikaitkan dengan rendahnya kualitas moralitas masyarakat. Pembumian nilai2 agama hingga menjadi etos suatu komunitas dan masyarakat tentu saja membutuhkan sarana –prasana yang berkualitas dan massif seperti: penerbitan buku2 agama bermutu, peningkatan kesejahteraan penganjur agama, sarana peribadatan yang aman, nyaman dan berkualitas. Semua itu membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Bila pengusaha dapat mengambil perannya dalam hal tersebut, tentu sangat indah sekali. Ok, kita lanjutkan diskusi kita. Lalu apa modal utama menjadi seorang pengusaha pemula? Dan bagaimana memulai usaha?

2

MODAL MENJADI PENGUSAHA: Bangunlah Jiwanya- Bangunlah Badannya

Ini pertanyaan yang paling sulit. Pertanyaan ini sering muncul dan menjadi sulit, karenalingkungan kita belum pro bisnis, dan tradisi berwirausaha belum membudaya dalam tatanan sosial kita. Sejauh ini masih banyak masyarakat  kita yang masih salah faham soal kewirausahaan. Umumnya masyarakat masih berpandangan bahwa kewirausahaan, atau bisnis selalu berkaitan dengan ketersediaan sarana fisik dan modal material- finansial saja. Akibatnya, ketika seseorang tak punya modal kerja uang yang memadai, meskipun telah punya keahlian khusus, orang tersebut, kecut hatinya dan segera menganulir mimpi besarnya untuk menjadi pengusaha. INI KESALAHAN PERTAMA DALAM MEMAHAMI BISNIS.

Pengalaman dan Riset kami menunjukkan bahwa modal utama dan pertama untuk menjadi pengusaha itu adalah mempersiapkan mental dan perubahan mindset. Modal terbesar seorang pengusaha adalah dirinya sendiri. " Bisnis anda dimulai dengan anda". Bisnis adalah alat tukar nilai tambah. Apapun bisa menjadi nilai tambah, bahkan sampah sekalipun ditangan seorang pemuda bermental wirausaha, bisa diubah jadi nilai tambah atau uang dan emas. Dengan demikian, langkah pertama menjadi pengusaha adalah mengenali diri sendiri dengan baik. Temukan nilai tambah dalam dirimu: dari sisi keilmuan, atau keahlian; atau karakter atau kesempatan waktu lalu Lihat dan amati apa gerangan problem kehidupan yang muncul disekitar anda. Tugas utama anda untuk mengatasi masalah tersebut. ! INILAH MODAL UTAMA SEORANG PENGUSAHA.

Contoh kasus.

Di rumah kami ada seorang nenek yang bekerja membantu isteri saya  mengasuh anak kami yang terkecil. Fungsi itu selalu dilakukannya, ketika sang isteri harus melakukan tugas lainnya sebagai guru masyarakat atau konsultan partime. Nah, persolan muncul ketika mereka berdua harus ada dirumah. Artinya si Nenek menjadi nganggur, karena anak tentunya akan memilih diasuh ibunya. Dus, suatu ketika, dengan inisiatifnya si nenek tersebut berangkat kedapur dan memasak apapun yang bisa dimasak. Ketika penulis pulang dari kantor, menemukan ada masakan pavorit di dapur yang sangat enak sekali. penlulis penasaran " beli dimana ini makanan khas tradisional inii?" tanya penulis ke Isteri.  " Yang masak si nenek tadi"  tegas isteri saya.  "  Wah mantap juga ini masakwan kawan itu, Ok, kalau begitu, arisan mendatang biar dia saja yang memasak, biar tetangga tahu kualitas masakan si nenek itu. Dan tambahkan gajinya, supaya beliau bisa memasak rutin dan khususnya menyiapkan sambal kesayangan saya" tegas penulis. " "lalu tugas saya apa dong, masa orang lain yang memasak untuk suaminya" komentar isterinya, sedikit protes. " Masa ente bersaing dengan nenek,,,ha,,ha,, " cetus penulis bercanda." sudahlah khusus urusan persambalan, serahkan ke ahlinya saja" tegas penulis meneguhkan.

Singkat cerita dengan sedikit sentuhan enterpreneurs si nenek tersebut kin menjadi KOKI paling laris dilingkungan kami tinggal. Nyaris setiap ada pesta  warga disana, ia menjadi kepala Kokinya, sehingga penulis sendiri kesulitan bahkan untuk mendapatkan masakan sambal spesialnya. Ini contoh tindakan kecil dengan sentuhan enterpreneurs bisa mengubah pekerja fisik menjadi pekerja totak. Kni  sinenek tersebut sudah punya asisten. Sekali lagi, Kewirausahaan berkait erat dengan kualitas kemauan, kemandirian, pelayanan, kreativitas, dan promosi serta tekad untuk menjadi solusi masalah bagi problem orang lain.

3.

TEMUKAN PELUANG TERSEDIA DI SEKITAR ANDA....& TENTUKAN HARGA NILAI DARI IDE ANDA !

Lihat, amati dan cermati peluang tersebut disekitar anda- jadilah solusi maker atasnya alias ubah kepedihan tersebut menjadi Mutiara.

  1. Bila tetangga andasuami – isterinya sangat sibuk, sehingga dia selalu pusing dan bertengkar karena tidak ada yang mengasuh anak-anaknya, alias dia butuh pengasuh dan guru bagi anak-anaknya. Jadilah pengasuh atau guru bagi anak2 tetangga anda tersebut- itu juga tindakan kewirausahaan. Bila anda cerdik, peluang itu bisa anda kembangkan menjadi bisnis penyediaan tenaga pembantu rumah tangga berkualitas, dan guru privat atau penyedia jasa pengasuh bayi yang bersih, baik, pengayom dan seterusnya yang bisa membuat para orang tua yang sibuk tersebut, tenang bekerja.
  2. Bila ditempat anda, terdapat banyak karyawan yang kesulitan mendapatkan angkutan umum yang nyaman dan cepatketempat kerjanya- padahal tetangga sebelah ada mobil nganggur. Hubungi pemilik mobil tersebut dan koordinir para tenaga kerja yang kesulitan angkutan tersebut dan ciptakan bisnis antar jemput karyawan. itu juga bisnis yang menjanjikan, dan seterusnya.

Selama anda jeli melihat peluang, dan mau bersusah payah menemukan solusi masalah tersebut, itu juga pekerjaan bisnis. Itu contoh tindakan kecil bernilai tambah.

4

Enterpreneur adalah Solusi Maker

Jadi siapa anda, dan bagaimana anda ingin diperlakukan, seperti itu juga orang lain ingin diperlakukan. Ketika anda senang melihat orang lain maju, bahagia dan ingin nyaman menjalani hidupnya, maka waktu dan energi anda akan tersedot untuk memikirkan kebaikan orang lain. Itu lah mindset hakiki dari setiap bisnis. Tugas utama mereka adalah mencarikan solusi jasa atau produk bagi kebahagiaan dan kesuksesan orang lain. Atas kinerja bernilai tambah tersebutlah mereka mendapatkan bayaran yang setimpal. Semakin tinggi nilai tambah yang disediakan dan semakin banyak jumlah manusia yang dilayaninya, maka semakin kayalah ia.

[caption id="attachment_66442" align="alignleft" width="198" caption="Karya Kompasianer aktif berikut ini mengajak generasi muda untuk menjadi memenuhi panggilan pertiwi utk jadi solusi maker dengan menjadi pengusaha atau pemimpin bervisi wirausaha"][/caption]

Pada saat berinteraksi dengan konsumen atau calon pelanggan yang pertama dilihat adalah diri anda- bukan produk anda. Bila pribadi anda sangat mengesankan konsumen, barulah orang tersebut masuk kepada tahap berikutnya yaitu menanyakan jasa atau produk yang anda miliki. Ini sangat penting diketahui oleh para pewirausaha, karena hari ini kita berada di era tehnologi. Setiap saat konsumen bisa memesan produk atau jasa apapun melalui ponselnya atau membeli di pasar maya. Dengan demikian, langkah awal memulai usaha adalah memastikan, adanya hubungan antara diri anda dan perusahaan anda. Nah, sedapat mungkin, seorang pengusaha pemula harus menemukan hubungan dirinya dengan bisnisnya. Lebih ideal lagi bila pengusaha tersebut, menjual Hobby nya atau passion yang menjadi produk/jasa unik dan khas nya.

Usahakan menyelaraskan tujuan pribadi dengan tujuan bisnis dan mintalah dukungan keluarga anda ! Pada tahap merintis usaha, kekayaan terbesar seorang pengusaha pemula adalah waktu dan dukungan keluarga serta kepercayaan pada impiannya. Penulis mengalami sendiri, saat merintis usaha pertama sekali, luar biasa waktu yang diperlukan. Saat itu penulis masih bekerja sendiri dan tak ada karyawan. Kalaupun ada, paling minta tolong jasa anggota keluarga atau tetangga sebagai tenaga kerja sukarela.

Jika disederhanakan, dari paparan diatas, modal utama seorang pengusaha pemula adalah intangle asset yang dianugrahkan Tuhan pada diri setiap orang.Tentu akan lebih baik bila sikap yang baik tersebut juga ditunjang oleh dimensi keilmuan, keahlian serta team work yang saling mendukung untuk sukses bersama. Dalam Dunia Manajemen, Kata “ benar”( Ash-shiddiq) digunakan Peter Drucker utk merumuskan makna Efesiensi & efektivitas. Efesiensi = Melakukan sesuatu secara benar (do thing right ).

Jean Baptise Say ( 1767-1832) yang merupakan pengikut Adam Smith mengatakan bahwa Enterpreneur sebagai penentu dan dari kesejahteraan dari suatu negara. " enterpreneur they who directs resources from less productive into more productive investment and who tehereby creates wealth. Pandangan senada disampaikan oleh Ciputra. Pengusaha sukses ini mengatakan, bahwa kewirausahaan adalah kunci bagi kesejahteraan individu dan suatu bangsa. " Kita akan hidup dalam damai manakala dapat membagikan jiwa kesuksesan dan élan kepada sebanyak-banyaknya orang di seluruh dunia. Inilah sesungguhnya tantangan kewirausahaan saya" (Lihat:Ciputra Quantum Leap Enterpreneurship ( Elex Media Komputindo; 2009). ( bersambung )

Ini baru penjelasan 5 slide bisnisdari 50 Halaman yang kami kirimkan ke panitia. Berhubung penulis harus siap-siap meluncur ke lokasi seminar, pada kesempatan lain kita lanjutkan tulisan ini,,,,semangat siang, dan semangat kewirausahaan,,,,, hidup Kompasianer dan jayalah NKRI. mohon masukan perbaikan terutama soal data APBN diatas.........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun