Mohon tunggu...
DH. ISMAIL Motivator
DH. ISMAIL Motivator Mohon Tunggu... -

DH.ismail, M.Si Penulis buku Rahasia sukses para juara dan etos bisnis tiada merugi. Saat ini aktif sebagai Pengusaha dan Pemimpin Redaksi majalah CSR Review, serta Wakil Pemimpin Umum Majalah JSR. Tokoh muda ini juga aktif memberikan konsultasi dibidang pengembangan diri dan kewirausahaan bagi UMKM di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Obama, Ancol dan Era High Touch & High Concept

11 November 2010   16:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_74743" align="aligncenter" width="300" caption="Ancol: wisata sejuta pesona ( Wartakota.co.id)"][/caption] Banyak Orang bertanya, kenapa Obama sang Presiden Amerika Serikat Itu perlu berkeliling Asia? Kenapa pula Obama harus bermesra-mesraan dengan India, Jepang, Korsel dan Indonesia? Banyakargumen bermunculan soal jawaban terbaik atas pertanyaan diatas. Namun umumnya bersepakat bahwa Amerika sedang dilanda krisis ekonomi dan krisis budaya. Krisis ekonomi disebabkan, banyaknya peke

12894938621580319095
12894938621580319095
rjaan-pekerjaan yang selama ini menjadi nilai tambah keunggulan warga Amerikakini dengan mudah dan bahkan dengan biaya jauh lebih murah bisa dikerjakan oleh penduduk Asia khususnya India. Tak heran, kini banyak pengusaha dan kalangan industri Amerika lebih senang meng- outsorcing pekerjaan tersebut kenegara-negara Asia tersebut. Dari segi budaya, Amerika dan negara Eropa juga sedang berada di ambang kehancuran. Pesona spritualitas dan budaya Asia berbasis alam, estetika dan spritual menjadi pesona baru di era baru ini mulai menggeser dominasi Amerika. Jadi, klop sudah, Perjalanan Obama ke Asia adalah juga dalam rangka memperjuangkan kepentinganNasional Amerika.

Dengan ungkapan yang sangat sederhana namun sarat makna, beragam pendapat diatas juga dibenarkan oleh riset mendalam yang dilakukan oleh Daniel H. Pink. "Untuk sukses dan Jaya secara otentik manusia memerlukan penyelarasan kinerja otak kanan dan otak kiri secara apik " tegas tokoh ini dalam buku best sellernyaberjudul: Misteri Otak Kanan Manusia. Daniel Pink menegaskan, Era Supremasi Otak kiri telah mengantarkan manusia melintasi peradaban demi peradaban, dari era agrikultur, era industri hingga di era informasi( era abad pengetahuan) saat ini. Namun, selaras dengan berbagai raihan kemajuan otak kiri dan peminggiran otak kanan tersebut, terbukti juga mewariskan kekeringan makna hidup manusia modern. Koreksi dan perburuan akan makna dan spritualitas inilah kemudian yang melahirkan era baru bernama era konseptual (pencipta dan pesimpati) berbasis high concept dan high touch.

Apa itu high concept dan high touch?Menurut Daniel H. Pink High concept merupakan kapasitas untuk menciptakan keindahan yang artistik dan emosional, untuk mendeteksi pola-pola dan peluang menyusun kisah yang memuaskan dan menggabungkan ide-ide yang tampaknya tidak berhubungan ke dalam suatu penemuan yang baru. Sedangkan high touch mencakup kemampuan untuk memberikan simpati, memahami seluk beluk interaksi manusia, mendapatkan kesenangan dalam diri seseorang dan memberikannya kepada yang lain, melewati kehidupan sehari-hari dalam mencari tujuan dan makna.

Daniel benar, kini karya-karyaberbasis high concept dan high touch, sedang menjadi trend di sepanjang masyarakat dan ekonomi dunia. Stephen R. Covey dalam bukunya berjudul 8 th Habits mengamininya.

Singkatnya untuk menjadi pemain unggul di era konseptual, seorang individu atau sebuah organisasi bahkan sebuah bangsa harus melengkapi kemampuannya dibidang tehnologi tinggi dengan tambahan kemampuan-kemampuan yang merupakan high concept dan high touch.

Taman Impian Jaya Ancol, Karya Otak Kanan di Pusaran Ibu kota.

Pemikiran diatas, membuatnya penulis terhenyak bercampur gembira.Terhenyak karena miris melihat kesiapan SDM bangsa untuk menjadi pemain handal di era peradaban baru tersebut. Tersenyum, karena buku tersebut juga memberikan semacam angin surga bagi warga Asia. Dimana kedua penulis kelas dunia tersebut, mengatakan, sentralnya peranan Negara Asia dalam abad tersebut, bahkan akan menjadi icon kemajuan era Baru tersebut. Luar biasa.

Desiran cinta nasionalisme saya segera tersentuh. Pikiran saya seketika menerawang jauh berkelana, menelisik kebiasaan-kebiasaan warga bangsa tercinta ini. Seperti apa kesiapan Indonesia menyonsong era baru tersebut? Apakah kita punya konsep dan karya untuk menyambut era high concept dan high touch tersebut. Kalau ada, dimana? Bukankah Peran Indonesia menjadi vital dalam kebangkitan Asia dan perubahan peradaban dunia tersebut? Penulis segera melakukan riset sederhana.

Hasilnya? Trend industri kreatif anak muda tampak menjamur di Bandung. Booming industri wisata lintas bangsa dan lintas daerah telah menjadi trend. Kajian spritualisme dan seni desain serta kemasan tampak mendominasi wacana para bloger dan on liner di alam maya. Pembangunan obyek wisata terus menjamur di beberapa negara dan kota. Trend kunjungan wisata di Bali, Puncak, Pulau Lombok hingga hingga di pojok Jakarta bagian Utara terus meningkat. Dalam kerangka itulah kemudian, penulis terpesona oleh sebuah kalimat "Taman Impian Jaya Ancol". Lihat gabungan kata motivasional, sarat ambisiusdan estetis tersebut. Yes, taman impian Jaya- saya suka kalimat itu. "Siapa berani bermimpi, dan mewujudkan impiannya maka ia akan jadi pemimpin", pikirku. Apakah Ancol menyadari secara sungguh –sungguh kehadiran era baru tersebut, sehingga perannya sebagai icon kemajuan wisata, inspirator enterpreneurship beretos kinerja" mengubah sampah menjadi emas" masih pas disandangnya hingga menjadi icon dan wahana pelembangaan ide dan kreativitas berbasis High touch dan high concept selaras dengan trend peradaban dunia? Yuk Ke Ancol sambil menata impian baru dan menelisik dinamika pembangunan menuju wisata kelas wahid di ASIA !

[caption id="attachment_74738" align="aligncenter" width="1500" caption="Presiden SBY dan Ibu Ani menghadiri hari anak nasional di Ancol ( muchlish/presidenSBYby.info)"]

12894928862144454858
12894928862144454858
[/caption]

Ancol Menjahit Keunikan Bangsa dan Mengadaptasi Peradaban Dunia.

Sejarah perjalanan Taman Impian Jaya Ancol tak lepas dari gelombang perjalanan peradaban bangsa, khususnya kemajuan wisata, dan enterpreneurship anak bangsa.Sebagai obyek wisata, Ancol sejak abad ke-17 telah mempesona Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Ditempat itulah sang Gubernur membangun rumah peristirahatan. Sayang, pesona Ancol sempat terabaikan sehingga sungai Ciliwung bebas mengotorinya. Untung Bung Karno sang Jenius itu menyadari kemolekan tubuh Ancol sebagai mutiara dalam lumpur. Lewat Kepres Tahun 1965 Bung Karno mengistruksikan pembangunan kembali Ancol sebagai kawasan wisata.

"Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata. Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan 'tempat jin buang anak'." Tulis Wiki Pedia.

Tidak jelas apa landasan filosofis sang proklamor tercintatersebut. Namun Ali Sadikin memahaminya.Di masa kepemimpinan tokoh inilah Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan oleh seorang anak muda brilian bervisi keseimbangan otak kanan dan otak kiri, alumni ITB bernamaIr. Ciputra.PD Pembangunan  Jaya dan Ir Ciputra lahterbukti menjadikan Ancol sebagaiicon kemajuan Wisata dan Enterpreneur Indonesia diukir.Melalui sentuhan idealisme dan vision seorang insinyiur muda berbakat, Taman Impian jaya Ancol di tata. Rawa-rawa tempat "jin membuang anak", diubahmenjadiwisata impian berkelas dunia yang tak hanya mempesona wisatawan Indonesia dan mancanegara juga menginspirasi kreativitas entrepreneurship anak bangsa.

Ciputra mengawali nya dengan membangun teater mobil tahun 1970- yang serta mertaberhasil menarik perhatian wisatawan dalam negeri saat itu. Berbagai inovasi lainnya kemudian terus ditorehkan perusahaan ini, seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan standar hidup warga bangsa.Kini di taman Impian Jaya Ancol yang berubah nama sejak tahun 2006 menjadi Ancol Jakarta Bay Citytersebut, terdapat beragam sarana prasarana yang bisa memanjakan pengungjungnya dari anak-anak, orang tua hingga kakek nenek atau anggota lengkap keluarga seperti: Dunia Fantasi, Gelanggang Samudra, Atlantis Water Adventure, Pasar Seni, Seaworld Indonesia, Marina, Pantai Carnaval, Pantai Festival, Taman Pantai, Hailai Mercure, Padang Golf Ancol, Kereta Gantung Gondola, Ice World, Pulau Bidadari dan lain sebagainya. Bagi wisatawan daerah yang mau menginap pun disiapkan hotel dan penginapan lainnya seperti: Putri Duyung Cottage, Hotel Mercure, Hotel Wisata , Ancol Mansion.

Tety Muhihtoh seorang ibu rumah tangga asal Jakarta dengan faseh menceritakan perkembanganhiburan di Taman Wisatapavoritnya itu. Wanita Asli Betawi ini mengaku selalu mengunjungi Ancol setiap tahunnya baik karena keinginan pribadi melepas kepengatan, maupun peran sebagai ibu yang harus menemani putra-putrinya bermain ke Sea Word hingga menjadi gaet ketika keluarga suaminya dari Medan dan luar negeri hendak menghabiskan liburannya di Taman Wisata pesisir tersebut

" Ancol terus berbenah dan mempesona, dari mulai penyediaan hiburan khas Asli daerah hingga sarana permainan dan hiburan bertehnologi tinggi, hingga saat ini bernuansa eco green selalu memikat hati saya. Saya selalu ingin kembali ke Ancol " cerita Alumni Universitas Indonesia Ini. " Saya punya impian tentang Ancol agar tetap yang terhebat, yakni bagaimana manajemen Ancol dapat menjadikan wisata ini sebagai tempat terbaik dengan memanjakan pengunjungnya dengan beragam permainan yang melibatkan pengunjungya seperti bertani, membuat taman, menanam pohon, membuat kolam ikan, membajak sawah, dan lain sebagainya. Singkatnya semakin banyak melibatkan partisipasi wisatawan secara aktif, bukan passtif" tegas psikolog ini. Tety Benar seperti dijelaskan oleh Daniel Pink diatas, untuk menjadi pemain unggul di era konseptual, sebuah organisasi harus melengkapi kemampuannya dibidang tehnologi tinggi dengan tambahan kemampuan-kemampuan yang merupakan high concept dan high touch.

Yes, Obama hanya berkunjung lebih kurang dari 24 Jam Ke Jakarta. Namun pesonanya mengilhami banyak orang. "Kenali negerimu dan kenali tanda-tanda zaman" adalah " oleh-oleh" terbaik Obama yang kami kenang. Untuk menjadi pemain handal di era baru ini, Indonesia harus terus menata impian terbaiknya- sebagaimana Taman Impian Jaya Ancol kini terus berbenah untuk menjadi pusat wisata kelas wahid di Asia. Bila Prediksi Daniel benar, bahwa era mendatang adalah era Asia, dan nasehat Obama untuk mengenali negeri kita dan cerdas beradaftasi dengan perubahan, maka Tekad Manajemen Taman Impian Jaya Ancol atau Ancol Jakarta Bay Cityuntuk menjadi Wisata kelas wahid di Asia, akan menjadi kenyataan. Dan bila impian itu terwujud, artinyaAncol akan menjadi wisata kelas dunia. Semoga !

[caption id="attachment_74737" align="aligncenter" width="300" caption="Gubernur DKI bersama peserta lomba seni internasional (grahabudayaindonesia.at.webry.info)"]

12894924521307936351
12894924521307936351
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun