Mohon tunggu...
DH. ISMAIL Motivator
DH. ISMAIL Motivator Mohon Tunggu... -

DH.ismail, M.Si Penulis buku Rahasia sukses para juara dan etos bisnis tiada merugi. Saat ini aktif sebagai Pengusaha dan Pemimpin Redaksi majalah CSR Review, serta Wakil Pemimpin Umum Majalah JSR. Tokoh muda ini juga aktif memberikan konsultasi dibidang pengembangan diri dan kewirausahaan bagi UMKM di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Obama, Ancol dan Era High Touch & High Concept

11 November 2010   16:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata. Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan 'tempat jin buang anak'." Tulis Wiki Pedia.

Tidak jelas apa landasan filosofis sang proklamor tercintatersebut. Namun Ali Sadikin memahaminya.Di masa kepemimpinan tokoh inilah Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan oleh seorang anak muda brilian bervisi keseimbangan otak kanan dan otak kiri, alumni ITB bernamaIr. Ciputra.PD Pembangunan  Jaya dan Ir Ciputra lahterbukti menjadikan Ancol sebagaiicon kemajuan Wisata dan Enterpreneur Indonesia diukir.Melalui sentuhan idealisme dan vision seorang insinyiur muda berbakat, Taman Impian jaya Ancol di tata. Rawa-rawa tempat "jin membuang anak", diubahmenjadiwisata impian berkelas dunia yang tak hanya mempesona wisatawan Indonesia dan mancanegara juga menginspirasi kreativitas entrepreneurship anak bangsa.

Ciputra mengawali nya dengan membangun teater mobil tahun 1970- yang serta mertaberhasil menarik perhatian wisatawan dalam negeri saat itu. Berbagai inovasi lainnya kemudian terus ditorehkan perusahaan ini, seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan standar hidup warga bangsa.Kini di taman Impian Jaya Ancol yang berubah nama sejak tahun 2006 menjadi Ancol Jakarta Bay Citytersebut, terdapat beragam sarana prasarana yang bisa memanjakan pengungjungnya dari anak-anak, orang tua hingga kakek nenek atau anggota lengkap keluarga seperti: Dunia Fantasi, Gelanggang Samudra, Atlantis Water Adventure, Pasar Seni, Seaworld Indonesia, Marina, Pantai Carnaval, Pantai Festival, Taman Pantai, Hailai Mercure, Padang Golf Ancol, Kereta Gantung Gondola, Ice World, Pulau Bidadari dan lain sebagainya. Bagi wisatawan daerah yang mau menginap pun disiapkan hotel dan penginapan lainnya seperti: Putri Duyung Cottage, Hotel Mercure, Hotel Wisata , Ancol Mansion.

Tety Muhihtoh seorang ibu rumah tangga asal Jakarta dengan faseh menceritakan perkembanganhiburan di Taman Wisatapavoritnya itu. Wanita Asli Betawi ini mengaku selalu mengunjungi Ancol setiap tahunnya baik karena keinginan pribadi melepas kepengatan, maupun peran sebagai ibu yang harus menemani putra-putrinya bermain ke Sea Word hingga menjadi gaet ketika keluarga suaminya dari Medan dan luar negeri hendak menghabiskan liburannya di Taman Wisata pesisir tersebut

" Ancol terus berbenah dan mempesona, dari mulai penyediaan hiburan khas Asli daerah hingga sarana permainan dan hiburan bertehnologi tinggi, hingga saat ini bernuansa eco green selalu memikat hati saya. Saya selalu ingin kembali ke Ancol " cerita Alumni Universitas Indonesia Ini. " Saya punya impian tentang Ancol agar tetap yang terhebat, yakni bagaimana manajemen Ancol dapat menjadikan wisata ini sebagai tempat terbaik dengan memanjakan pengunjungnya dengan beragam permainan yang melibatkan pengunjungya seperti bertani, membuat taman, menanam pohon, membuat kolam ikan, membajak sawah, dan lain sebagainya. Singkatnya semakin banyak melibatkan partisipasi wisatawan secara aktif, bukan passtif" tegas psikolog ini. Tety Benar seperti dijelaskan oleh Daniel Pink diatas, untuk menjadi pemain unggul di era konseptual, sebuah organisasi harus melengkapi kemampuannya dibidang tehnologi tinggi dengan tambahan kemampuan-kemampuan yang merupakan high concept dan high touch.

Yes, Obama hanya berkunjung lebih kurang dari 24 Jam Ke Jakarta. Namun pesonanya mengilhami banyak orang. "Kenali negerimu dan kenali tanda-tanda zaman" adalah " oleh-oleh" terbaik Obama yang kami kenang. Untuk menjadi pemain handal di era baru ini, Indonesia harus terus menata impian terbaiknya- sebagaimana Taman Impian Jaya Ancol kini terus berbenah untuk menjadi pusat wisata kelas wahid di Asia. Bila Prediksi Daniel benar, bahwa era mendatang adalah era Asia, dan nasehat Obama untuk mengenali negeri kita dan cerdas beradaftasi dengan perubahan, maka Tekad Manajemen Taman Impian Jaya Ancol atau Ancol Jakarta Bay Cityuntuk menjadi Wisata kelas wahid di Asia, akan menjadi kenyataan. Dan bila impian itu terwujud, artinyaAncol akan menjadi wisata kelas dunia. Semoga !

[caption id="attachment_74737" align="aligncenter" width="300" caption="Gubernur DKI bersama peserta lomba seni internasional (grahabudayaindonesia.at.webry.info)"]

12894924521307936351
12894924521307936351
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun