Mohon tunggu...
ardiansyahppkn@gmail.com
ardiansyahppkn@gmail.com Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Teknologi Dalam Pembentukan Pola Pikir Peserta Didik

21 Maret 2016   19:48 Diperbarui: 21 Maret 2016   19:51 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 KENAPA HAL INI BISA TERJAADI............?Di masa yang serba baru memberi perubahan yang sangat cepat  dan perkembangan teknologi yang sangat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Banyak siswa maupun mahasiswa yang memanfaatkan adanya teknologi yang memudahkan proses belajar, sehingga mengubah pola pikir anak untuk mencari sumber ilmu lebih mudah dan banyak yang memanfaatkan nya untuk berbisni, yang di mana pengaruh teknologi dalam dunia pendidikan ini sangat luar biasa sehingga menciptkan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat secara tidak langsung untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dan mudah.

Tetapi kebanyakan adanya teknologi baru ini, banyak yang salah gunakan bagi kalangan remaja,anak-anak maupun tua. Sehingga munculkan dampak-dampak yang sangat kurang baik bagi generasi penerus bangsa . adanya teknologi ini sifat nya bebas karna semua masyarakat Indonesia pasti bisa memfungsikan nya mulai dari anak-anak remaja sampai yang tua sekalipun.

Mereka bisa mengakses situs -situs yang tidak bermoral, bisa di katakan situs-situs porno yang akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak.  

UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan Pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu  : Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk mengetahui keterampilan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan  Learningto live together (belajar untuk hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

Hal itu menunjukkan bahwa gejala kelengkapan anak sekolah dimasa sekarang berupa perlengkapan yang bernuansa Internet sebagai alat bantu belajar.

Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia (AECT, 1977), Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya Teknologi Pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu/kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah Kualitas tertentu saja, ini dapat dipecahkan melalui pendekatan Teknologi Pendidikan.

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan Teknologi dalam dunia pendidikan, seperti yang sering dilakukan oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam proses pembelajaran.

Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa Teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negatif, inilah yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat sekarang ini sering kita jumpai dimana-mana banyak para pelajar dan mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas Teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini mendatangkan dampak yang negatif.

 

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun