Perjalanan Seorang Atlet Bulu tangkis Indonesia Taufiq Hidayat Menjadi Wakil Menteri dalam Kabinet Merah Putih

Taufiq Hidayat lahir di Bandung, Jawa Barat. pada 10 Agustus 1981. Sejak kecil, ia sudah menunjukan minat dan bakatnya dalam cabang olahraga bulu tangkis. Ia bergabung dengan klub bulu tangkis (SDS PLN Bandung ) dan di latih oleh Lie Sumirat. Pada usia 16 tahun, Taufiq Hidayat memenangkan kejuaraan di Asia Junior 1997 di Manila. Dia mempunyai julukan 'Mr.Backhand', Taufiq dikenal dengan pukulan backhandnya yang sangat kuat dan akurat, yang sering kali mengejutkan lawan-lawannya. 

Tidak hanya pukulan backhand yang dia punya, Taufiq juga mempumyai teknik dan keterampilan bermain yang sangat baik seperti footwork yang lincah dan pukulan yang bervariasi, mengontrol pemain dan membuat keputusan cepat di lapangan hingga hingga sangat mengesankan. Taufiq juga mempunyai mentalitas juara yang sangat hebat, dia mampu tetap tenang dan folus dalam situasi yang krisis sehingga memenangkan banyak pertandingan sampai juara dunia.

Banyak prestasi yang ia dapat di cabor bulu tangkis ini, Taufiq Terus memperoleh prestasi di berbagai turnamen di internasional. Pada usia 17 tahun ia memenangkan Brunei Open 1998 dan memcapai semifinal di kejuaruaan Asia  serta Indonesia Open 1998. Puncak karirnya adalah ketika ia meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 dan menjadi juara dunia 2005, dan menjuarai Asian Games 2002 dan 2006.

Ia menikahi Ami Gumelar, putri Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari. Mereka telah di berikan seseorang putri pada tanggal 3 Agustus 2007, yang mana kemudian di beri nama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat dengan beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur Malaysia untuk mengikuti turnamen atau ajang kejuaraan dunia. Kemudian, mereka telah di karuniai lagi seseorang putra yang mereka sayangi dan cintai pada tanggal 11 Juni 2010, yang di berinama Nayottama Prawira Hidayat.

Pada 30 januari 2009, Taufiq mundur dari pelatnas Cipayung, setelah itu ia pemain profesional, November 2012, Taufiq membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufiq Hidayat Arena (THA), yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Taufiq juga kerap memberi kritik performa timnas, utamanya dari sektor tunggal putra. Taufiq Hidayat resmi mengakhiri karier sebagai pebulutangkis profesional pada tanggal 12 Juni 2013, Taufiq gantung raket dengan kekalahan di babak pertama ajang Indonesia Terbuka 2013 di Istora Senayan.

Taufiq Hidayat  di kenal sebagai salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di kamcah internasional, Taufiq mempunyai perjalanan hidup yang sangat inspiratif, dari seorang atlet bulu tangkis hingga sekarang ia menjadi Wakil Menteri pemuda dan olahraga (Wamenpora) Indonesia. 

INDOSPORT.COM

Setelah pensiun dari dunia olahraga bulu tangkis ia ke dunia politik, Taufiq mulai terjun ke dunia politik pada tahun 2024, ia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), dalam Kabinet Merah Putih yang di pimpin oleh Presiden kita yang baru dilantik yaitu oleh Prabowo Subianto. Presiden Prabowo Subianto memilih Taufiq Hidayat sebagai Wamenpora karena beberapa alasan yaitu:

1. Pengalaman dan prestasi di cabang olahraga, dari pengalaman dan prestasinya diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.

2. Pemahamannya mendalam tentang olahraga, sebagai mantan atlet  dan staf khusus di kemenpora, taufiq memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangannya yang di hadapi oleh atlet dan dunia olahraga.