Mohon tunggu...
Dwi fatmawati
Dwi fatmawati Mohon Tunggu... -

tergantung bagaimana kita menyikapi... stay clam and enjoy

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Fase Falis (phalic)

12 April 2015   09:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fase Phalic (3-6 tahun)

Pada ini alat kelamin merupakan daerah erogen tepenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan yang besar. Pada saat yang terjadi peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanyan yang mengawali berbagai pergantian kateksis obyek yang penting. Perkembangan penting pada masa ini adalah oedipus complex, odipus kompleks adalah kateksis obyek seksual kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang sejenis. Pada anak laki-laki persaingan dengan ayah berakibat anak cemas kalau ayah memakai kekuasaan untuk memenangkan persaingan merebut ibunya, dia cemas penisnya akan dipotong oleh ayahnya. Pada anak perempuan, rasa sayang kepada ibu segera berubah menjadu kecewa dan benci sesudah mengetahuinya kelaminnya berbeda dengan anak laki-laki.

Perbedaan hakikat odipus kompleks pada laki-laki dan wanita ini disebut oleh pakar psikonalisis pengikut freud, electra complex merupakan dasar dari perbedaan psikologik di antara pria dan wanita. Electra complex menjadi reda ketioka gadis menyerah tidak lagi mengembangkan harapan seksual kepada ayahnya, dan mengidentifikasikan diri kembali kepada ibunya. enenrgi untuk mengembangkan superego adalah energi yang semula dipakai dalam proses odipus. Freud mengasumsikan bahwa setiap orang lahir biseksual setiap orang memiliki hormon seks pria dan wanita, mempunyai rasa tertarik kepada jenis kelamin yang sama dan yang berlainan. Implus homoseksual biasanya tetap laten, terekspresikan dalam identifikasi parsial terhadap orang tua lawan jenis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun