Generasi milenial kerap dinilai sebagai generasi yang kreatif dan berani mengambil resiko. Mereka memiliki banyak ide-ide menarik dan memiliki karakter yang sangat produktif.Â
Dan seiring dengan kemajuan yg terjadi di zaman yg kita tahu serba mudah dan serba ada, generasi ini menjadi sedikit banyak terpengaruh kemajuan yang membentuk pemikiran dan kepribadian yg cenderung memiliki keinginan untuk tidak tertinggal dalam segala hal atau biasa dikenal dengan FOMO (Fear of missing out) sehingga mendorong generasi ini menjadi lebih konsumtif dibanding generasi yg sudah berumur dan memikirkan kebermanfaatan sesuatu dibanding mengikuti budaya setiap zaman yg tiada habisnya.
Menurut saya pribadi sikap ini tanpa sadar merusak secara perlahan para generasi muda, yg seharusnya dapat menghasilkan karya dan ide ide yg berharga, dengan adanya gaya hidup konsumtif mereka akan cenderung mementingkan kehidupan sosial dengan gaya hidup tertentu, dibandingkan mengembangkan diri mereka.Â
Internet mengambil peran yang besar terhadap generasi muda, dikarenakan akses yg mudah dan dengan ke kreatifan mereka bisa menciptakan hal hal yg seharusnya bermanfaat, bukannya malah menghabiskan waktu dan material untuk sifat konsumtif yg dibentuk oleh mereka tanpa mereka sadari.
Influencer juga merupakan salah satu faktor yg juga mempengaruhi sikap konsumtif tersebut, maraknya influencer di zaman sekarang memiliki 2 faktor , yaitu negatif dan positif. Influencer yang memproduksi konten dan memiliki jumlah pengikut yang banyak tersebut juga biasanya sering bekerja sama dengan berbagai label untuk mempromosikan produk mereka (endorsement).Â
Ketika seorang anak milenial melihat influencer idolanya menggunakan atau memiliki suatu barang, ia pun akan terdorong untuk ikut membelinya. endorsement lewat influencer media sosial ini bahkan merupakan cara pemasaran produk yang lebih efektif bagi generasi milenial, dibandingkan memasang iklan di televisi.
Dari beberapa kategori generasi milenial, beberapa pendapat berpikir bahwa kategori yang paling konsumtif adalah generasi milenial yang merupakan first jobbers, yakni orang-orang yang saat ini berusia di awal 20-an dan baru memiliki pekerjaan untuk pertama kalinya. Hal ini disebabkan mereka baru saja mulai mendapat pendapatan sendiri, dan masih bisa menggunakan seluruh pendapatan tersebut untuk dirinya sendiri.
First jobbers dinilai lebih konsumtif dibandingkan generasi milenial yang telah berusia lebih dari 30 tahun. Kategori generasi milenial yang lebih tua ini biasanya sudah menikah, dan sudah mulai melakukan pengeluaran yang lebih terencana karena memiliki keluarga. karena first jobbers lebih cenderung berpikir pendek, dan kesenangan sesaat saja, mereka belum terlalu mikirkan masa depan yg akan dihadapi dimana mereka akan mulai kesulitan dimana mengatur keuangan mereka. gaya hidup yg dibentuk memang sangat berpengaruh kepada kehidupan kedepannya, dimana seseorang memiliki pandangan kepada apa yg sudah biasa dilakukan adalah benar, padahal tanpa sadar mereka melakukan kebiasaan yg konsumtif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI