Mohon tunggu...
Dear Zarrin
Dear Zarrin Mohon Tunggu... -

Sayah hanyalah orang yang tak pernah kenal kata menyerah, apalagi setelah mencapai semua cita yang sayah impikan, sayah akan lebih giat. Sayah sangan mencitai orangtua sayah lebih dari apapun di dunia ini, terutama my mother. Sayah ingin menjadi Imam yang baik bagi Keluarga sayah sekarang dan nanti.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masihkah Kita Mau Mendengarkan Musik Tradisional ?

4 Mei 2011   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita ketahui bahwa Indonesia terbagi-bagi menjadi beberapa pulau dan juga memiliki suku-suku dan kebudayaan yang bermacam-macam.

Salah satu contoh kebudayaan adalah musik tradisional, benar ?

Nah, sekarang mari kita lihat faktanya.

Musik tradisional adalah musik yang dimainkan oleh setiap nenek moyang tiap suku-suku yang ada di Indonesia, ada juga yang merupakan percampuran dari budaya lain.

Sangat disayangkan, sekarang ini kita tak pernah lagi mendengar musik-musik tradisional, semua nya telah berubah menjadi musik yang bernuansa kebarat-baratan.

Menyesalkah kita ?

Kebanyakan orang tentu tidak menyesal, karena sebagian dari mereka berkata "Musik tradisional Sudah bukan zamannya lagi, sekarang zaman globalisasi, dan musik tradisional sudah pasti tak akan atau malah jarang lagi didengar", itu yang sebagian orang kataka.

Apa hubungan antara musik tradisional dengan zaman globalisasi ?

Sungguh peradaban aneh yang sudah menggeser otak para kaula anak bangsa.

sangat disayangkan.

Sebagai ganti rugi, tentu kitalah yang harus kembali memajukan karya musik tradisional, karena kitalah penerus nenek moyang negara kita yang sekarang kebudayaannya hampir musnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun