Mohon tunggu...
Dezan News
Dezan News Mohon Tunggu... Editor - Isi

Kosong

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setara Gaji CR7 di Juventus, Anggaran Baliho Airlangga Justru Gak Ngefek ke Elektabilitas

22 Januari 2022   16:55 Diperbarui: 22 Januari 2022   17:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Golkar dihadapkan pada situasi yang cuku pelik jelang Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Sang Ketua Umum, Airlangga Hartarto hingga kini masih belum menunjukan tanda-tanda yang menggembirakan perihal tingkat keterpilihanya di mata publik.

Sejumlah hasil survei menunjukan kalau elektabilitas Airlangga masih dibawah satu persen. Masih jauh panggang dari api. Jangankan bersaing dengan para tokoh-tokoh populer seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, hingga Ganjar Pranowo. Untuk bersaing dengan kader internalnya seperti Bambang Soesatyo dan Dedi Mulyadi, namanya masih kalah.

Di sisi lain, baliho Airlangga tersebar di mana-mana sejak tahun lalu. Surat Sakti arahan Perintah Wakil Ketua Umum dan Sekjen atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nomor: Sprin-23 /DPP/GOLKAR/VII/2021, tanggal 3 Juli 2021 kepada Ketua FPG DPR, Ketua DPD Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia, Ketua Umum Organisasi Sayap, dan Ketua Umum Ormas Hasta Karya, untuk memasang foto Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Billboard/videotron di wilayah masing-masing, tak CUKUP AMPUH.

Jika ditotal sejak Juli hingga Desember 2021, merujuk keterangan Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG), jumlah anggaran baliho maupun videotron Airlangga mencapai Rp.243.150.000.000. Setengah gaji Cristiano Ronaldo saat membela klub Juventus.

Bedanya, kedatangan Ronaldo ke Juventus langsung berefek instan. Cristiano Ronaldo berhasil menjadi topskor Liga Italia sekaligus mempersembahkan gelar Liga Italia. Kedatangannya ke Juventus juga menambah pundi-pundi bisnis klub yang bermarkas di Turin tersebut.

Di sisi lain, program Baliho dan Videotron Airlangga sendiri belum berefek signifikan. Semestinya hal ini menjadi evaluasi partai Golkar untuk tidak memaksanakan kehendak mencalonkan Airlangga. Dua tahun menghadapi Pilpres rasanya sudah cukup bagi partai Golkar berbenah.

Golkar butuh figur yang 'fresh'. Figur yang diterima masyarakat. Pola kampanye yang dilakukan juga semestinya lebih kreatif dalam 'menjual' figur. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun