Mohon tunggu...
Deza Arlian
Deza Arlian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Halo saya Deza Arlian, seorang pelajar SMA Negeri 1 Muntok yang memiliki hobi menulis. Umur saya 16 tahun, walaupun masih muda saya berusaha untuk menjadi seseorang yang berguna di tengah masyarakat. Saya adalah Duta Baca Bangka Barat 2022, Duta Anti Narkoba Bangka Barat 2022, dan Duta Anak Bangka Barat 2022 Menyandang 3 gelar duta bukanlah hal yang mudah, meraihnya butuh proses, dan mengabdi setelahnya butuh perjuangan. BTW, saya orang yang sangat tertarik kepada isu kemanusiaan, isu literasi dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batu Balai, Keajaiban Alam Bangka Barat yang Harus Dilestarikan

16 Desember 2022   15:17 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:07 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batu Balai, salah satu objek wisata yang pastinya tidak asing lagi jika terdengar di telinga penduduk bumi Sejiran Setason. Nah, Batu Balai sendiri merupakan keajaiban alam di Bangka Barat, tepatnya di Kampung Balai Kelurahan Tanjung, Muntok, Bangka Barat.

Bentuk Batu Balai adalah dua batu besar yang bertumpuk, bagian atasnya menyerupai kapal, bagian paling atasnya persis seperti buritan perahu. Bagian batu yang menyerupai buritan tersebut membentuk alur-alur (Polka dalam bahasa perkapalan).

"Batu Balai menjadi keajaiban alam di Bangka Barat karena bentuknya yang unik dan juga cerita rakyat yang mengiringinya." Ucap Indry, salah seorang penduduk yang tinggal di sekitar sana.

Nah karena bentuknya yang unik dan menyerupai kapal, ada cerita rakyat yang mengiringi di balik indahnya keajaiban alam di Bangka Barat ini, lho. Ceritanya hampir sama seperti kisah Malin Kundang dari Sumatra Barat.

Menurut penuturan dari Indri, dulu hiduplah anak dan ibunya di hutan ini , anaknya bernama Dempu Awang. Keseharian mereka berkebun, mencari kayu bakar dan sebagainya, suatu hari Dempu bosan karena dari segi ekonomi, kehidupannya tidak ada yang berubah, jadi Dempu izin kepada ibunya untuk merantau, Awalnya ibunya tak setuju, karena siapa yang akan mengurus ibunya nanti, tapi Dempu berusaha membujuk ibunya. Akhirnya Dempu di kasih izin.

Keesokan harinya, Dempu langsung berangkat dan janji kepada ibunya nanti kalau sukses bakal jemput ibunya. Sesampai di negeri orang, Dempu ini rajin kerja keras. Seiring waktu berjalan sukseslah ia dan menikah dengan anak saudagar kaya.

Setelah menikah istrinya ingin bertemu dengan ibu dari suaminya, lantas ia menuruti keinginan istrinya. Kabar ia pulang sampailah ke telinga orang kampung dan memberi tahu ibunya bahwa Dempu akan pulang.

Terus setelah sampai di kampung, ia bertemu ibunya dalam keadaan memakai baju yang compang-camping, jadi ia tidak mengakui ibunya sendiri. Lantai ibunya sakit hati, lalu mengutuknya menjadi batu.

Cerita Rakyatnya mengatakan seperti itu, percaya ataupun tidaknya itu adalah hak kita masing-masing, tapi terlepas dari semua itu kita harus menghargai cerita yang telah diwariskan turun-temurun yang juga menjadi kekayaan budaya Bangka Barat.

Kondisi Batu Balai sekarang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten dikarenakan melihat potensi pariwisata yang ada di kawasan Batu Balai tersebut. Di Batu Balai juga memiliki akses fasilitas toilet bersih dan tempat beribadah. Hal itu menjadi slah satu aspek yang menunjang ketertarikan wisatawan untuk berkunjung.

img-20221216-wa0016-639d782008a8b51167161862.jpg
img-20221216-wa0016-639d782008a8b51167161862.jpg
Oleh karenanya warga-warga daerah sini melestarikan kekayaan sekaligus keajaiban alam yang ada di dalamnya. Masyarakat Bangka Barat baik itu dari Jebus, Muntok, Tempilang dan lainnya juga harus menjaga sekaligus membranding Batu Balai agar menjadi daya tarik turis lokal ataupun mancanegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun