Mohon tunggu...
Rika Indrawati
Rika Indrawati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

just write.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Maaf, bu...

20 Desember 2011   02:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:01 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun yang lalu, aku dan ibuku berdebat. Ibuku yang seorang jawa tulen tak bisa terima ketika anak perempuannya menggugat cerai sang suami. Pikirnya, menikah itu sekali untuk selamanya...

"Ka, jadi seorang istri memang gak mudah, kamu harus bisa nrimo." kata ibuku.

Jujur, aku selalu benci kata nrimo. Kata itu seolah-seolah mengejek diri sendiri sebagai seorang yang tertindas.

"Bu, jangan samakan bapak dengan suamiku, bapak memang orang yang sabar, saking sabarnya sampai gak pernah marah sama sekali. Beda dengan suamiku, bu." kataku.

Ibuku terdiam, tak perlu kujelaskan lagi tentang tabiat suamiku, ibuku pun sudah tahu.

"Aku udah gak sanggup untuk tersiksa lahir batin seperti ini terus." lanjutku.

Ibuku masih terdiam. Aku melangkah pergi masuk kamar.

Maaf bu, aku tak bisa seperti dirimu...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun