Mohon tunggu...
Dewy Lestari
Dewy Lestari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

SMA MALAHAYATI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Hari Pahlawan

10 November 2022   08:25 Diperbarui: 10 November 2022   10:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                      Surabaya Membara

Para serdadu di garis terdepan

Membawa bambu runcing

Berlari menerjang peluru

Mencoba merebut harapan

Kegigihanmu bercampur darah

Peluru mendesing ditelingamu

Jiwa-jiwa terhentak lemah

Ketegangan pun terjadi

Kedua matamu tetap fokus satu tujuan

Kearah musuhmu

Entah kepala atau dada

Kesigapanmu mengarahkan pistolmu

Wahai pahlawanku 

Dirimu yang berjasa kepada kami

Diriku yang lemah tak berdaya untuk

Membalas jasamu

                          Surabaya Penuh Cerita

Surabaya 

Kota keberanian

Kota pahlawan

Kota kebanggaan

Kota sejarah

Surabaya 

Mana arek-arekmu yang siap menjadi

Tumbal kemerdekaan

Yang siap gugur untuk bumi pertiwi

Walau hanya berbekal semangat

Tak menjadikan mereka nekat

Walau senjata seadanya

Tak menjadikan mereka mundur 

Walau tidak berperisai baja

Tak menjadikan mereka takut

Jangan meremehkan sesobek kain di kepala mereka

Tengoklah merah-putih yang berkibar di hati mereka

Semangat Pahlawanku

Darahmu terbayarkan dengan kemerdekaan ini

Berkibar merah-putih ku indonesia merdeka

                Membaranya Semangat Pejuang

Dengan semangat didada

Dengan kobaran jiwa yang membara

Tiada lelah membela

Dengan ribuan peluru ditubuh

16 ribu jiwa menjadi saksi

Kejamnya musuh tak terelakan

Ribuan gencatan senjata

Sampai pengkhiatan yang di derita

Pribumi ditindas sekutu berkuasa

Pagi berganti malam

Mata tiada lelah untuk berjaga

Bilamana musuh menerjang 

Siap siaga membela negeri

Menangis . . . . . 

Rakyat ku bersedih

Membara . . . . . 

Jiwa membara untuk mengusir penjajah

November menjadi saksi

Kejamnya perang di masa itu

Untuk melindungi bangsa dan membela negara 

Pahlawanku tak tergantikan . . . . 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun