Mohon tunggu...
Nyimas Dewi Yulia
Nyimas Dewi Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah jiwa dan rasa

Penulis cerpen dan buku kumpulan puisi berjudul Jatuh Cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Tua Yang Terbuang

19 Oktober 2024   19:12 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Nyimas Dewi Yulia

Malam itu anak dan menantu sudah berkumpul di ruangan yang agak gelap karena lampu yang mulai redup dimakan usia. Om Ari memulai percakapan, ia ceritakan semua yang dialami oleh ia dan Tante Yanti saat ini. Bagaimana perjuangan hidup mereka untuk anak-anak dan cerita dimulai dari saat mereka masih muda, punya uang, menabung,menyekolahkan anak- anak sampai memberikan rumah, uang dan mobil untuk mereka.

Saat ini kedua orang tua yang sudah renta meminta belas kasihan dari anak-anaknya.Berharap anak-anaknya mau menjual salah satu aset yang pernah diberikan, sehingga uangnya sebagian menjadi tabungan hari tua mereka atau setiap anak akan diminta sumbangan buat membiayai renovasi rumah yang mulai rusak dan memberi uang bulanan untuk makan sehari-hari.

Tetapi apa lacur, jawaban yang diberikan ketiga anaknya membuat hancur hati kedua orang tua ini.kedua anaknya menolak untuk menjual rumah yang pernah diberikan, dengan alasan rumah tersebut masih ditempati dan dimana mereka akan tinggal bila rumah itu dijual. Akhirnya diusulkan untuk menjual rumah yang sekarang ditempati dan nantinya orang tua ini  bisa tinggal bergantian di rumah ketiga anaknya.

Tetapi sibungsu ternyata tidak setuju, dia marah kepada kakak-kakaknya karena dia belum mendapatkan bagian dari harta ayah ibunya, sedangkan kakak-kakaknya sudah menerimanya, sehingga rumah utama ini adalah rumah bagian dia yang tidak mau dia jual.

Ah betapa rumitnya. Setelah tidak ada jalan keluar dari pertemuan itu, kesehatan om Ari dan Tante Yanti makin menurun. Mereka tidak punya lagi semangat untuk hidup. Sampai akhirnya, Tante Yanti menutup mata untuk selamanya karena stress dan sakit yang tidak terobati. Sementara om Ari sebulan kemudian  menyusul Tante Yanti, meninggal dalam keadaan tertidur di kamar tanpa satu orang anakpun yang menemani disaat  terakhirnya.
Tamat-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun