Moto Elang Nuswantara “Menerbangkan karya, membuanakan jiwa dengan berkekasih semesta tanpa ketaksaan”. Semoga kehadiran ketiga buku prosa budaya filmis ini bisa menjadi warna baru di dunia literasi tanah air, utamanya untuk menambah cahaya literasi budaya yang mulai redup karena beragam pengaruh budaya luar NKRI.
Dan menjadi awal sebuah Gerakan Literasi Budaya yang lahir dari masyarakat yang peduli akan warisan budaya Indonesia. Karena kegiatan ini tidak hanya berhenti di acara peluncuran buku saja. Para Penulis terus bersemangat menggelorakan kecintaannya pada warisan budaya Indonesia melalui literasi.
sumber tulisan: Kirana Kejora (writerpreneur)
-DeYe-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!