Mohon tunggu...
Dewi Yuliyanti
Dewi Yuliyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai

Urip iku urup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Melangitkan Karya, Membuanakan Jiwa Tanpa Ketaksaan" Sebuah Awal Gerakan Literasi Budaya

27 Agustus 2022   18:43 Diperbarui: 31 Agustus 2022   14:19 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan “Pesan yang Belum Sampai” karya 18 Elang Putih menayangkan kalimat pemikat semesta mempunyai cara membalas kasih sayang kita kepadanya.

Sementara “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa” karya 28 Elang Biru hadir dengan kalimat elok cinta bukan hanya sekadar, namun harus berujar dan berpijar. 

Acara peluncuran buku di hari Minggu siang itu merupakan sebuah paket lengkap sebagai sebuah literasi budaya. Beragam sambutan dan testimoni penuh spirit dari pihak pemerintah maupun Pegiat Budaya membuka acara, yang bertabur doorprize dan bazar UMKM. 

Narasumber pengisi acara antara lain Ibu Yuli Maryani (Perpustakaan Nasional RI), Ibu Erwita Dianti (Kemenparekraf/Baparekraf), Ibu Dewi Yuliyanti (Kemendikbudristek), Ibu Rafita Meri (Balai Pustaka), Bapak Tukul Rameyo Adi (Yayasan Baruna Nusantara), Bapak Hedy Rahadian (Pencinta Budaya dan Sejarah, Pencipta lagu Kesaksian).

Pementasan berupa pembacaan puisi, tari, monolog, teater dan live painting karya Pasukan Elang Nuswantara menyemarakkan suasana. Lagu "Kesaksian" karya Hedy Rahadian sebagai penguat jalan mencintai budaya Nuswantara dilantunkan Trio Elang Nuswantara. 

Penulis tampil sebagai pengisi acara, panitia, merangkap EO, padahal koordinasi hanya lewat dunia maya, dan baru bertemu H-1 sebelum acara. Sekalipun demikian, penampilan anggota Elang Nuswantara  begitu memukau penonton.

dok pribadi
dok pribadi

Selain itu yang membanggakan, penulis paling muda ada yang masih duduk di bangku SMP baik di Jawa maupun luar Jawa (NTT). Dukungan pihak sekolah dan dinas terkait sangat nyata terlihat di acara penuh kegembiraan ini. 

Tirto Adi (Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo), bersama Netti Lastiningsih (Kabid Mutu Pendidikan) serta Suharsono (Kepala Sekolah SMPN 6 Sidoarjo) begitu antusias terbang dari Jawa Timur, turut menghadiri acara. Dikarenakan, ada 6 siswa dari SMPN 6 Kota Petis ini turut menulis dalam buku “Pesan yang Belum Sampai” dan mempersembahkan sebuah tari asli Sidoarjo, Banjar Kemuning.  

Acara peluncuran buku yang dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB mendapat sambutan luar biasa dari para tamu maupun pengunjung yang meramaikan bazar buku dan produk UMKM. 

Kegiatan ini didukung penuh oleh Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kemendikburistek yang membagikan beberapa buku terbitannya,  juga Fibi Jewelry, Miya'z, Makeupuccino, Stunniverse, Benik (Benang Kain Klub), Gendis Cake, Pocari Sweat, SNRockerZ, Gramedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun