Mohon tunggu...
Wiwi Widyaningsih
Wiwi Widyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Perempuan biasa yang punya cita-cita luar biasa.

Ig : @widyanidewi ig Ruang Kontemplasi : @katakakdewi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hidup

31 Juli 2020   16:43 Diperbarui: 31 Juli 2020   16:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pernah jatuh, gagal, dan tak menerima kenyataan.

Pernah dalam fase terpuruk dan posisi paling bawah.

Merasa dunia tak adil, tak punya siapapun, tak ada satupun yang mau dijadikan sandaran untuk sekedar teman berbagi.

Hingga pada waktu yang panjang, proses yang sulit, bahkan kisah yang semakin buruk.

Merasa tak ada kasih Tuhan di dalamnya.

Perlahan berubah, berusaha sekeras tenaga, memaksa otak berpikir bahwasanya hidup bukan untuk sekedar hancur.

Ada sayang Tuhan yang masih nyata, yang mengharuskan untuk baik dala waktu hidup yang tersisa.

Menemukan segala sisi bahwa semua yang hadir sebagai bentuk syukur dan memang jalan hidup.

Hingga kita semua ada pada masa yang dibutuhkan, waktu yang diinginkan, dan kehidupan yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun