Kita pernah jatuh, gagal, dan tak menerima kenyataan.
Pernah dalam fase terpuruk dan posisi paling bawah.
Merasa dunia tak adil, tak punya siapapun, tak ada satupun yang mau dijadikan sandaran untuk sekedar teman berbagi.
Hingga pada waktu yang panjang, proses yang sulit, bahkan kisah yang semakin buruk.
Merasa tak ada kasih Tuhan di dalamnya.
Perlahan berubah, berusaha sekeras tenaga, memaksa otak berpikir bahwasanya hidup bukan untuk sekedar hancur.
Ada sayang Tuhan yang masih nyata, yang mengharuskan untuk baik dala waktu hidup yang tersisa.
Menemukan segala sisi bahwa semua yang hadir sebagai bentuk syukur dan memang jalan hidup.
Hingga kita semua ada pada masa yang dibutuhkan, waktu yang diinginkan, dan kehidupan yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H