Mohon tunggu...
Wiwi Widyaningsih
Wiwi Widyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Perempuan biasa yang punya cita-cita luar biasa.

Ig : @widyanidewi ig Ruang Kontemplasi : @katakakdewi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini Muda Harus Ada

25 April 2019   09:45 Diperbarui: 25 April 2019   10:08 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emansipasi selalu dikaitkan dengan perempuan dan tak lepas dari Raden Ajeng Kartini sebagai tokoh penggerak emansipasi perempuan di Indonesia pada masanya. Emansipasi perempuan sendiri memiliki arti bagaimana proses pelepasan diri para perempuan dari pendiskriminasian dalam kedudukan sosial budaya ekonomi atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. 

Emansipasi perempuan berarti memperjuangkan perempuan agar perempuan bisa memilih dan menentukan nasib hingga mampu membuat keputusan sendiri. Dan di tahap selanjutnya mengadakan pembekalan untuk pemberdayaan perempuan. 

Saat ini peran perempuan sangatlah besar dalam berbagai bidang. Baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, bahkan peranan perempuan telah kita rasakan diranah publik seperti di pemerintahan dan politik. Itu artinya, perempuan Indonesia dapat memajukan bangsa dan negara melalui Sumber Daya Manusia yang berkualitas. 

Setiap orang pada dasarnya terlahir kreatif. Hanya saja tergantung bagaimana cara kita untuk memaksimalkan daya kreativitas kita sendiri-sendiri. Daya kreativitas tiap individu juga berbeda-beda. Apa yang bisa dilakukan dan kuasai tentu akan berbeda dengan apa yang bisa dilakukan orang lain.Menjadi perempuan perlu berdaya untuk mewujudkan cita-citanya. 

Dengan adanya pemberdayaan perempuan, sangat diharapkan perempuan bebas menentukan apa yang diinginkannya, dengan maksud dari kata kebebasan disini yaitu kebebasan yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. 

Kesempatan berkembang yang dimiliki oleh kaum perempuan pada hari ini, sesungguhnya tidak berbeda dengan kaum laki-laki. Hanya saja, yang disayangkan yaitu belum semua menyadari potensi dan memanfaatkannya dengan maksimal. Perempuan harus mampu berfikir positif dan kreatif, serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

 Kaum perempuan juga harus menjadi sosok perempuan yang modern, cerdas, kritis, berprestasi dan berani melakukan terobosan baru untuk suatu perubahan yang lebih baik. 

Sebagai bagian dari generasi milenial hari ini, kartini muda ditutut agar penuh dengan inovasi, terlepas dari gendernya. Jika ada yang mempertanyakan mengapa bisa perempuan bergerak di berbagai bidang adalah karena memang perempuan tidak boleh merasa dibedakan. Kartini muda diupayakan dapat masuk ke dalam ruang-ruang strategis pembangunan bangsa. 

Bersyukurlah bagi Kartini zaman sekarang karena dapat mengenyam pendidikan yang tinggi untuk menjadi perempuan yang hebat di segala aspek, entah dalam aspek pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan teknologi sesuai minat dan bakat dari masing-masing kartini muda. 

Ada pesan yang ditulis oleh Kartini kepada Nyonya Van Kool pada Agustus tahun 1900. "Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa bahagia baginya."

Perempuan yang mempesona tidaklah diukur dari penampilannya saja. Namun, perempuan juga perlu mengembangkan kemampuan dengan lebih kreatif agar sikap tersebut dapat menginspirasi perempuan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun